Jumat, 18 Desember 2009

Jangan Pernah Lupakan Mereka

Sejak menjajah bumi Palestina, Israel telah menghancurkan lebih dari 1000 tempat suci umat Islam

Kejahatan terbaru tentara Yahudi-Israel yang melakukan usaha pembakaran Al-Quran dan Masjid di Desa Yasuf, dekat Distrik Selfit, menuai kecaman berbagai pihak.

Menteri Urusan Wakaf Otorita Palestina, Mahmoud Al-Habash mengecam aksi penyerangan dan pembakaran masjid tersebut. Ia mengatakan, ketidakpedulian masyarakat dunia akan kebejatan Zionis-Israel dan penistaan rezim ini terhadap tempat-tempat suci Islam, membuat Tel Aviv kian bersikap rasialis di kawasan ini.

Mahmoud Al-Habash menegaskan, sejak menjajah bumi Palestina, Israel telah menghancurkan lebih dari 1000 tempat suci umat Islam.

"Sejak deklarasi Zionis Israel di Palestina pendudukan, tentara dan pemukim Yahudi Zionis menghancurkan sekitar seribu masjid," ujarnya.

Namun penistaan terhadap tempat-tempat suci Islam ini bukanlah hal yang baru. Semenjak munculnya rezim ilegal Israel di wilayah Palestina, Masjid Al-Aqsa yang menjadi tempat kiblat pertama umat Islam, seringkali menjadi sasaran serangan militer dan pemukim brutal Yahudi Zionis.

Tahun 1969, sekelompok radikal Zionis yang dipimpin Michael Rauhan, melakukan tindakan teroris yang dikoordinasi dengan membakar Masjid Al-Aqsa. Akibat pembakaran itu, bagian-bagian penting masjid kiblat pertama umat Islam itu mengalami rusak parah.

Pada tanggal 11 April 1982, seorang tentara Israel yang bernama Allan Goodman menyerang Masjid Al-Aqsa, menggugurkan puluhan warga Palestina yang tengah mengerjakan shalat, dan mencederai lebih dari 60 warga.

Pemukiman

Sementara itu, bersamaan dengan dukungan Tel Aviv terhadap berlanjutnya pembangunan permukiman Israel di Palestina, tentara dan pemukim Zionis-Israel mulai kian brutal dengan menistakan tempat-tempat sakral Islam, khususnya Masjid Al-Aqsa.

Sumber-sumber pemberitaan Palestina melaporkan, dua tentara Israel, Ahad sore (13/12) berusaha masuk ke wilayah kawasan Masjid Al-Aqsa, tempat kiblat pertama umat Islam. Namun upaya itu dilakukan dengan cara paksa, yang akhirnya mendapat reaksi dari para penjaga masjid. Karena dilarang masuk, kedua tentara Israel itu memukuli seorang penjaga masjid dengan pukulan bertubi-tubi.

Masih terkait dengan arogansi tentara Israel, militer rezim ini dalam surat pemanggilannya baru-baru ini meminta imam shalat jamaah Masjid Al-Aqsa, Hatem Abdul Qader dan Syeikh Iqrimah Shobri supaya berkomitmen atas instruksi militer Israel yang melarangnya untuk masuk ke Masjid Al-Aqsa selama enam bulan.

Meski militer Zionis mengumumkan larangan untuk masuk ke Masjid Al-Aqsa, Abdul Qadir, Jumat lalu tetap melakukan shalat Jumat di masjid kiblat pertama umat Islam tersebut. Lebih dari itu, Abdul Qadir menyatakan tidak khawatir akan dampak-dampak penentangan terhadap instruksi militer Zionis Israel. Abdul Qader juga menyebut keputusan para pejabat Israel sebagai tindakan ilegal dan arogan. "Siapapun tidak berhak menghalangi dirinya untuk beribadah di masjid ini," ujarnya. [irb/cha/www.hidayatullah.com]

1 komentar:

abdullah mengatakan...

assalamu'alaikum............

numpang tulisan bro....

semoga saudara kita di Palestina dikaruniai kesabaran oleh Allah ...begitu juga kita disini....... amin...