Sabtu, 21 November 2009

Lomba Merebahkan Sapi Qurban (untuk disembelih)

Sebentar lagi, tepatnya tanggal 27 November nanti (sebagaimana keputusan MUI)kita ummat Islam akan melaksanakan shalat Idhul Adha yang merupakan Hari raya bagi kita setelah Idhul Fitri. Dan yang identik dengan hari tersebut ya Qurban, makanya tidak heran kalau hari raya tersebut dinamakan Hari Raya Idhul Qurban (bener nggak ya??? biasanya hewan yang disembelih adalah Sapi, Kambing (eemmbeeek), Domba, Onta, Kelinci (eh ..ada ndak siih)


Tentunya tidak sembarangan orang yang diperkenankan untuk menyembelih hewan yang akan dikurbankan, namun harus memiliki kriteria yang telah ditetapkan oleh fuqaha dan wajib dimiliki oleh si penyembelih (atau kasarnya jagal kali..hee hee). banyak sekali persyaratan maupun tatacara penyembelihan binatang qurban yang tidak boleh diindahkan oleh setiap muslim yang akan melaksanakannya. Salah satu ketentuan diantara sekian banyak persyaratan itu adalah, si penyembelih harus melakukannya dengan penuh kasih sayang, karena bagaimanapun juga hewan Qurban juga memiliki rasa sakit sebagaimana kita manusia. Seringkali kita jumpai, para jagal hewan qurban, baik yang menyembelih untuk hari raya qurban maupun untuk dijual dipasar-pasar, dalam praktek penyembelihan binatang tidak penuh kasih sayang, mulai dari yang membanting dengan memegang kepalanya, dijegal kakinya, bahkan ada yang sanpai ditusuk-tusuk jantungnya, duh sakitnya..(memang kebanykan para jagal tidak ber-prikehewanan, kejam banget, mungkin yang mereka pikir yang penting dapat banyak uang.....(moga aja ini hanya dhanku saja, karena bisa jadi mereka belum mengethauinya)

Nah, sehubungan dengan itu





Pasang Widget ShoutmiX mu

ketika sedang asyik-asyiknya merubah template, aku melihat blog atau web seseorang untuk dijadikann reference. Apa yang sekiranya pantes untuk dijadikan penghias blog ya? aku ter tertarik dengan shoutmix, ya widget ini sangat familiar bahkan widget wajib bagi para blogger, baik pemula, menengah atau udah mahir. selain menambah tampilan menjadi lebih wah, widget ini juga berfungsi untuk menjalin komunikasi antara siEmpunya blog dengan pengunjung. Akhirnya, tak perlu pikir panjang segera saja kuperintahkan mbah google untuk menjelajah, dimana tho, tutorial yang menjelasakan tentang pemasangan widget shoutmix ini?

berjumpa dengan Mas Imoel langsung kupraktekan apa yang kau baca, dan seperti biasa tidak butuh waktu yang lama di blog ini langsung nangkring widget Shoutmix. u u harus pasang juga ya!!!!


Jumat, 20 November 2009

sibuk ganti template lagi

ya..saat ini aku lagi sibuk cari template yang cocok buatku. soalnya template yang kupakai kemarin jelek itu aja



Senin, 16 November 2009

TEMPLETE SITE


http://www.ourblogtemplates.com/2009/10/blogger-templates-noblarum.html

situs penting (lumayan) tentang pernikahan

ngebosenin memang, ketika kita harus sendirian dikarenakan kita salah dalam dalam mengambil keputusan, meski itu adalah hal yang sepele. sebenarnya aku gak ingin bolos sih, tapi karena terlanjur males, yaah terpaksa.....

tapi, bukannya hal yang menyenangkan yang kurasakan, membosankan, gak ada temen gak ada sarapan dan lain-lain.....

kebetulan sekali, aku berteman dengan orang-orang yang lumayan penting, aku bisa mengisi waktu bolosku dengan browsing di interenet, lumayan nambah wawasan dan pengetahuan
kesana-kemari tekan keyboard goyang mouse cari sesuatu yang menarik. akhirnya aku hinggap di laman webnya mas yoga. tau ndak kalian sitenya mas Yoga ngebahas tentang apaa?? Yuppzzz.....sesuai dengan judul postingan ini, site ini bahas tentang seluk beluk pernikahan, mulai masa-masa pencarian pasangan sebelum mengarungi mahligai pernikahan dan bagaimana menjalaninya setelah menikah nanti.

Eh,,,sampek lupa, seperti layaknya situs yang lainnya, site ini juga ada forum diskusinya lho, So, misalnya kalian masih pada bingung dengan materi yang dibaca atau punya maslah yang mengganjal, nggak khawatir mas Admin dan kawan-kawanya insyaallah dapat memberikan solusi. Jadi buat kamu-kamu yang udah pada ngebet nggak bisa nahan kepingin nikah (alasan syar'i tentunya)site ini cocok dech untuk dijadikan referency atau bagi yang belum pingin nikah, site bisa juga untuk dijadikan sebagai wawasan pengetahuan islam, biar banyak persiapan gihtu...

tentunya masih banyak lagi site-site yang ngebahas tentang pernikahan, tapi untuk sementara hanya ini yang dapat aku bagikan.

atau kalua kalian belum puas, kamu-kamu bisa kok langsung tanya sama si empunnya dukun pencarian, itu tuuh siapa lagi kalau bukan mbahh......

...so buruan nikah friends ,,,keep spirit
(btw, kapan kita nikah ya????)
apa yang dilakukan oleh orang nomor 1 di Libya Muammar Qadafy ini patut diacungi jempol. Ditengah kondisi semakin "jeleknya" citra Islam dimata orang-orang barat, justru dengan lantang dan gagah berani menyuarakan apa itu Islam. dia tunjukkan kepada orang barat apa sih islam itu sebenarnya....ndak perlu banyak cincong.... lanjut saja baca berita seutuhnya....


Roma - Pemimpin Libya Muammar Qaddafy kembali membuat sensasi. Ia menggelar 'pesta' sebelum pertemuan KTT Pangan di Roma, Italia, dengan mengundang 200 model cantik. Tapi para model tersebut kecewa usai berpesta. Kenapa?

Diberitakan Reuters, Senin (16/11/2009), para wanita tersebut awalnya mengira akan bersenang-senang. Namun dalam acara tersebut tidak ada hingar bingar pesta, melainkan berisi dakwah tentang kehidupan wanita Islam.

"Ada sekitar 200 wanita dengan usia 18-35 tahun, tinggi 170 cm, dan tidak diperbolehkan mengenakan rok mini atau baju terbuka," tulis sebuah media lokal di Italia.

Para gadis yang sejak awal berharap ada pesta, kemudian diberikan ceramah oleh Qaddafy selama 2 jam. Menurut Qaddafy, pandangan Islam terhadap wanita tidak seperti yang selama ini dianggap oleh dunia Barat. Dibantu oleh seorang penerjemah, acara pun kemudian berlangsung interaktif dengan tanya jawab.

Usai pertemuan, seluruh wanita diberikan oleh-oleh berupa Al Quran dan sebuah buku yang ditulis sendiri oleh Qaddafy.

"Ini tidak seperti pesta VIP yang kami harapkan. Mereka tidak memberi kami segelas air pun," tegas seorang wanita kepada ANSA.

Rencananya Qaddafy akan terus menggelar acara serupa hingga akhir KTT Pangan. (mad/van)


cinta

Entah, sudah berapa banyak pujangga yang menafsirkan makna cinta
berapa banyak, penguasa terhina karena cinta
tak terhitung, para bunga desa kehilangan kehormatannya, juga karena dia
siapa yang salah dan siapa yang harus disalahkan....siapa lagi

karena cinta chi pat kai dibuang dari kahayangan
Ada apa dengan cinta sih./???


labkom, 16 November 2009
ketika semua mulai kabur


cara bikin read more buat blogku dewe

sumpek dengan keadaan blogku yang semrawut, terbesit dalam hatiku (ck..ck..ck)untuk sedikit merapikannya. Sebenarnya, dulu pernah mencobanya sih,tapi karena nggak/belum ngefect ditambah aku yang lagi males plus capek dikalikan ngantuk, akhirnya aku biarkan kondisi berantakan tersebut hingga akhirnya aku mendapat teguran dari salah seorang temanku untuk merapikannya. kuterima sarannya, pikir-pikir mumpung lagi nganggur..he he.(emangnya lucu kok he he..)

kemudian aku mulai ngelayap kesana kemari mencari blog tutorial yang sekiranya dapat membantuku untuk menyelesaikan hajatku. setelah lumayan pilih memilih tutoriall yang agak mudah, akhirnya aku tambatkan tikusku di Blog kepunyaan aKang Rohman (para blogger mania pasti sudah pada ngeh dengan nama ini). Rupanya beliau tetap menjadi jawara dalam masalah tutor-mentutor bagi pemula ini. Dan nggak tanggung-tanggung (emangya siapa yang mau naggung) tutorial ini merupakan Versi yang baru, nggak tahu yang versi lama kayak apa, yang jelas kelebihan dari versi yang baru tersebut adalah, bila kita meng-klik Link read more, maka seluruh artikel yang tersembunyi dapat terbuka dengan seketika tanpa me-loading yang lama. (Sayang sekali, cara ini hanya bisa digunakan jika kita menggunakan template yang baru, jadi kalau template kamu-kamu model yang lama, jangan coba-coba yaa.......

Tidak panjang pikir, gak pakek nalar segera saja tanpa memahami apa yang beliau tulis, langsung aku tuju pada pokok permasalahan. Mataku langsung kuarahkan pada:

1. Sig in di blogger dengan id sobat


2. Klik menu layout


3. Klik menu Edit HTML


4. Klik tulisan Download Template lengkap, silahkan save dulu template sobat, ini untuk mencegah resiko apabila terjadi kesalahan dalam melakukan kesalahan dalam proses editing template


5. Klik kotak kecil di samping tulisan Expand Template Widget, sekali lagi jangan lupa untuk memberi tanda centang dulu yah


6. Tunggu beberapa saat sampai proses selesai


7.

Minggu, 15 November 2009

kok tumben ya?????

Direktur Pasca IAIN Sunan Ampel Kecam Seminar Gay
Saturday, 14 November 2009 17:31 Nasional

Menurut Direktur Pasca Sarjana IAIN, seminar Gay secara tidak langsung telah mengampayekan homoseksualitas. Dosa besar, ujarnya

Hidayatullah.com--Seminar Nasional berjudul “Nikah Yes! Gay Yes !” yang diadakan fakultas adab IAIN Sunan Ampel hari Kamis (12/9) lalu di Gedung Self Access Center (SAC) mengundang kecaman Direktur Program Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel Prof. Dr. Ahmad Zahro. Menurut Ahmad Zahro, seminar itu sama halnya mempromosikan perilaku homo.
“Seminar tersebut harus dikecam. Sebab, secara tidak langsung telah mengampayekan homoseksualitas,” ujarnya kepada www.hidayatullah.com, Jum’at sore (13/9).

Dia menjelaskan, homoseksualitas sangat berbahaya. Hal itu bisa merusak keberlangsungan kehidupan manusia. Karena itu tidak elok jika “dikampanyekan”, apalagi di kampus Islam.

“Jika manusia menganggap boleh homoseksulitas, apa bedanya dengan perilaku seksual PSK. Jika mau berhubungan tinggal boking PSK saja, tanpa ada status suami istri dan niatan untuk melahirkan generasi,” tegas master alumnus fakultas adab Al-Azhar Kairo Mesir ini.

Lebih lanjut, dia mengatakan, mengampayekan homoseksual seperti mengadakan seminar seperti itu, jika karena faktor kesengajaan, akan mendapat dosa besar.

Sebagaimana diketahui, Rabu, (11/9) Mahasiswa Fakultas Adab Jurusan Sejarah dan Pemikiran Islam (SPI)-IAIN Sunan Ampel Surabaya menggelar seminar bertajuk “Nikah Yes! Gay Yes!” bertempat di Gedung Self Access Centre (SAC) IAIN Sunan Ampel Surabaya dengan mengundang nara sumber Drs. Nakhai, M. Ag, dosen Institut Agama Islam Ibrahimi (IAII) Situbondo dengan Erick Yusufanny seorang pelaku gay dari Gaya Nusantara. [ans/www.hidayatullah.com]



Jumat, 13 November 2009

cara ngomong

setiap hari kamis aku adala mata kuliah ilmu retorika, itu tuh bidang ilmu yang mempelajari bagaimana seni berbicara yang baik, benar, memikat pemirsa dan lain sebagainya. Nah, ketika sedang asyik2nnya browesing secara tak sengaja aku mampir di organisasi.org dan kebetulan disana ada artikel tentang public speaking, ya aku copy aja ...moga aja orangnya gak marah...he ...he. monggo kita waos sareng-sareng he..he..he hik..hik


Tips Cara Mengatasi/Mengurangi Salah Bicara Di Depan Umum/Orang Banyak

Sering dalam praktek public spaker atau berbicara di depan umum, kita mengalami salah bicara atau mau bicara sesuatu tetapi yang keluar dari mulut kita seakan kurang jelas, atau dalam bahasa kerennya disebut slip of the tongue (lidah slip).

Hal tersebut terjadi karena pikiran kita sedang dipenuhi oleh hal-hal yang menekan diri kita , misalnya
apakah nanti acara ini bisa lancar atau tidak. Bisa juga slip of the tongue terjadi karena kita bicara terlalu cepat atau kurang tenang, sehingga kata yang kita ucapkan suka terpeleset.

Jika mengalami hal tersebut saya biasanya berusaha lebih fokus pada apa yang akan direncanakan pada acara tersebut dan bicara agak diperlambat serta konsentrasi pada apa yang akan saya bicarakan.
Dengan berpikir tenang, maka kejadian tersebut juga bisa dikurangi, dan jika terjadi kejadian itu tidak ada salahnya kita mengulang apa yang kurang jelas itu

http://pembawaacarapresenterorgantunggal.blogspot.com

kesunyian malam

hening....
sunyi....sepi....
tak terdengar lagi tangisanmu..
yang memecahkan keheningan malam...
tiada lagi raunganmu yang keras...
mengusik kesunyian malam

kini kau diam.
mencoba meresapi, menghayati dan menyimpulkan
segala apa yang telah terjadi siang tadi
kini kau mulai mengerti...memahami
arti kehidupan ini

matamu mulai lelah
kau rebahkan tubuhmu dalam kabut malam
perlahan kau ucapkan "astaghfirullah.... astaghfirullah... astaghfirullah...hamba khilaf ya Allah"


Labkom: 00:30, ketika badan kecapekan

Minggu, 08 November 2009

kajian shubuh yang membosankan

masih tentang kajian ba'da shubuh, Senin 9 November 2009

materi kajian pagi kali ini adalah "syarah aqiidah wasitiyah"nya Ibnu Taimiyah. Bidang ilmu yang sangat pokok yang harus dipelajari setiap mukmin baik yang mukallaf maupun belum akil baligh. Karena ilmu ini merupakan salah satu sarana bagi kita untuk mengetahui Rabb kita, yakni Allah subhaanahu wa ta'ala sang pencipta seluruh jagad raya ini, satu-satunya pengendali seluruh komponen kehidupan yang tiada tandingan baginya.

seharusnya aku semangat dalam mengikuti kajian ini, tetapi karena pematerinya gak enak sama sekali, aku jadi males ngikutinya. bagaimana tidak? lha wong pemateri gak asyik banget, udah suaranya keras, lurus-lurus aja, cuma sekedar baca, gak ada keteranganya. emang sih dia itu cocoknya jadi motivator aja, yang suka teriak-teriak lantang ditengah lapangan

ditambah lagi aku ngantuk banget karena ahad kemarin aku seharian bantu-bantu kak Huda di kantor plus setengah hari pad sabtu sebelumnya, capek banget, akhirnya kuputuskan mending tidur aja.....

beberapa menit tidur eh ...temen-temen pada gangguin, dan suara pemateri semakin lantang aja menusuk telingaku...semakin membuatku bosan dan tambah bosan......akhirnya aku keluar saja dari pada sakit hati nantinya......

tetapi, dengan ngambeknya aku pada hari ini bukan berarti aku gak suka dengan materi aqidah ini. aku hanya gak ingin dengan terusa-terusan bertahan dalam halaqah ini membuat aku sakit hati dengan ustadz pemateri...

aku tetap harus memperdalam pemahaman tentang ilmu aqedah sekaligus mengamalkannya. suata saat nanti pasti ketemukan pemateri yang betul-betul mumpuni, menguasai materi mngetahai kondisi jama'ah..... aamin.

semoga posting ini....jadikan kujadikan bahan renungan...

lagi-lagi "IAIN" bikin ulah

Penistaan Al Quran Ala Doktor UIN Yogya


Penulis: Adian Husaini
Pada 5 November 2009, saya mendapat undangan untuk berbicara dalam sebuah seminar di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Seminar bertema ”Islam dan Tantangan Pemikiran Global” itu diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Pesantren Modern Gontor cabang Lombok. Seminar dibuka oleh Gubernur NTB, Tuan Guru Zainul Majdi. Turut memberikan sambutan adalah pimpinan Pondok Pesantren Gontor KH Abdullah Syukri Zarkasyi dan Tuan Guru Sofwan Hakim, ketua Forum Kerjasama Pesantren se-NTB. Seminar dihadiri sekitar 300 pimpinan dan guru-guru pesantren se- NTB. Tim pembicara dari INSISTS dipimpin oleh Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi.

Tampaknya, bagi para ulama dan tokoh Islam di NTB, isu liberalisasi Islam sudah cukup akrab dengan mereka. Mereka mengakui, sejumlah masalah yang dibahas dalam seminar sudah terjadi juga di daerah mereka, meskipun dalam skala yang belum masif seperti di sejumlah kota di Pulau Jawa. Salah satu masalah yang sudah mulai dilontarkan kaum liberal di NTB adalah soal ”Desakralisasi al-Quran.” Ada seorang tokoh yang mengaku sempat berdiskusi dengan seorang mahasiswa IAIN Mataram, yang bertanya kepadanya: ”Apakah al-Quran itu benar-benar suci atau dianggap suci?”
Mendengar pertanyaan itu saya menjawab dengan agak bercanda, ”Tanyakan pada si mahasiswa, apakah dia benar-benar manusia atau dianggap manusia?”
Dalam seminar di NTB, isu ”desakralisasi al-Quran” memang disinggung juga oleh KH Abdullah Syukri Zarkasyi. Gubernur NTB yang juga kandidat doktor ilmu Tafsir di Universitas al-Azhar Kairo, bahkan menguraikan cukup panjang sejarah serangan kaum orientalis terhadap Islam, termasuk terhadap al-Quran. Ia menunjukkan sejumlah contoh kesungguhan dan kesabaran para orientalis dalam menyerang Islam. ”Sehingga dalam pertarungan ini, siapa yang lebih sabar yang akan menang,” ujarnya seraya mengajak para peserta seminar untuk meningkatkan kesabaran dalam berjuang.
Proyek ”desakralisasi al-Quran” memang termasuk salah satu tema pokok dalam liberalisasi Islam. Mengikuti tradisi kajian al-Quran model orientalis, sejumlah pemikir liberal tampak berusaha keras meyakinkan kaum Muslim, bahwa al-Quran bukanlah sebuah kitab suci, tetapi kitab yang dianggap suci. Ada yang berusaha keras menulis artikel untuk membuat kaum Muslimin ragu-ragu terhadap kebenaran dan keotentikan al-Quran. Dia mencoba meyakinkan, bahwa al-Quran adalah kitab biasa-biasa saja, yang juga mengandung kesalahan secara tata bahasa. Tentu saja, pekerjaan semacam ini akan sia-sia saja. Meskipun si penulis mendapatkan imbalan tertentu di dunia.
Pikiran semacam ini tampaknya cukup luas merasuki pemikiran kalangan akademisi di lingkungan Perguruan Tinggi Islam saat ini. Tentu kita masih ingat, bagaimana seorang dosen IAIN Surabaya yang pada 5 Mei 2006, menerangkan posisi Al-Quran sebagai hasil budaya manusia. Dia katakan, "Sebagai budaya, posisi Al-Quran tidak berbeda dengan rumput. Sebagai budaya, Al-Quran tidak sakral. Yang sakral adalah kalamullah secara substantif.”
Sebuah jurnal yang diterbitkan di IAIN Semarang edisi 23 Th. XI/2003, menulis di sampul belakangnya: ”ADAKAH SEBUAH OBJEK KESUCIAN DAN KEBENARAN YANG BERLAKU UNIVERSAL? TIDAK ADA! SEKALI LAGI, TIDAK ADA! TUHAN SEKALIPUN!” Di pengantar redaksinya juga ditegaskan: ”Dan hanya orang yang mensakralkan Qur’anlah yang berhasil terperangkap siasat bangsa Quraisy tersebut.”
Mengapa kaum liberal giat dalam mengkampanyekan tema ”desakralisasi al-Quran”, bahwa al-Quran bukanlah kitab suci? Ternyata, jika kita cermati, tujuan mereka adalah ingin memberikan legitimasi terhadap masuknya berbagai metode penafsiran al-Quran, di luar ilmu Tafsir al-Quran. Dengan meletakkan posisi al-Quran sebagai teks biasa, teks sastra, teks budaya, atau teks sejarah, yang sama dengan teks-teks lain, maka dimungkinkan masuknya model pemahaman al-Quran yang baru, seperti hermeneutika.
Di NTB itulah, saya lebih berkesempatan membaca sebuah buku berjudul Arah Baru Studi Ulum al-Quran: Memburu Pesan Tuhan di Balik Fenomena Budaya karya seorang dosen STAIN di Jawa Timur, yang juga doktor lulusan UIN Yogyakarta. Sebut saja inisialnya ”AW”. Tesis master dosen ini juga sudah diterbitkan menjadi sebuah buku dengan judul Menggugat Otentisitas Wahyu Tuhan, yang juga menolak kesucian al-Quran. Buku Arah Baru Studi Ulum Al-Qur’an, semakin menegaskan, adanya kecenderungan dan gerakan penghancuran ulumul-Quran para ulama Islam, digantikan dengan teori-teori ilmu sosial para ilmuwan Barat. AW sangat getol dalam mempromosikan penggunaan hermeneutika untuk – katanya – memahami pesan Tuhan yang terperangkap dalam Mushaf Utsmani. Seperti biasa, para pengguna hermeneutika biasanya melakukan proses desekralisasi teks al-Quran. Itu pula yang dilakukan dosen STAIN ini. Simaklah pandangan penulis tentang al-Quran berikut ini:
”Dalam karya ini, saya membedakan antara wahyu, al-Qur’an, dan Mushaf Usmani. Ketiganya adalah tiga nama yang kendati mengacu pada satu substansi, tetapi kadar muatan ketiganya berbeda. Wahyu sebagai pesan otentiks Tuhan masih memuat keseluruhan pesan Tuhan; al-Qur’an sebagai wujud konkret pesan Tuhan dalam bentuk bahasa Arab oral memuat kira-kira sekitar 50 persen pesan Tuhan; dan Mushaf Usmani sebagai wujud konkret pesan Tuhan dalam bentuk bahasa Arab tulis hanya memuat kira-kira tiga puluh persen pesan Tuhan. Jika selama menjadi wahyu masih memuat keseluruhan pesan Tuhan, tidak demikian halnya ketika telah menjadi al-Quran dan Mushaf Usmani. Hal itu terjadi, bukan karena Tuhan tidak mampu menjamin keabadian pesan-Nya, melainkan karena keterbatasan Bahasa Arab yang dijadikan wadah pesan Tuhan yang tak terbatas itu.” (hal.vii).

Saya sangat prihatin dan sekaligus kasihan membaca berbagai uraian dalam buku ini. Sebab, buku ini ditulis oleh seorang dosen agama dan doktor lulusan UIN Yogya. Selain disebarkan melalui tulisan, dosen ini tentu juga mengajarkan pemikirannya kepada para mahasiswanya. Banyak sekali kekacauan dan kerancuan pemikirannya, yang tentu saja memerlukan terapi yang sangat serius. Marilah kita lihat contoh-contoh kekacauan berpikir dosen yang dinyatakan lulus doktornya di UIN Yogya dengan predikat cum laude ini. Dia menulis sebagai berikut:
”Ketika pesan Tuhan diwadahkan ke dalam bahasa Arab itu, maka Muhammad sebagai agen tunggal Tuhan yang juga sebagai masyarakat Arab memilih lafaz dan makna tertentu yang mampu memuat dua pesan, yakni pesan Tuhan dan pesan masyarakat Arab sebagai pemilik bahasa Arab. Implikasinya, teori interpretasi yang hanya mengacu kepada fenomena kebahasaan semacam tafsir, hanya mampu menemukan pesan masyarakat Arab sebagai pemilik bahasa Arab. Sedang pesan Tuhan yang ada di dalamnya belum tersentuh sedikit pun. Oleh karena itu, diperlukan sebuah teori interpretasi lain yang dinilai mampu menemani tafsir, sehingga yang terungkap bukan hanya pesan pemilik bahasa,tetapi juga pesan Tuhan. Hermeneutika tampaknya bisa menjadi mitra tafsir guna mengungkap pesan Tuhan di balik Bahasa Arab sebagai fenomena budaya.” (hal.viii).

Sekilas saja, kita bisa menilai, bahwa kata-kata si dosen STAIN itu sebenarnya asbun (asal bunyi). Tuduhan bahwa Ilmu Tafsir selama ini tidak mampu menangkap pesan Allah dalam al-Quran adalah suatu bentuk pernyataan asal-asalan. Tentu kita tidak bisa menyimpulkan si dosen ini ”sakit jiwa”, sebab bisa meraih gelar doktor dari UIN Yogya dengan predikat cum laude dan bisa menulis banyak buku. Tetapi, yang jelas, selama 1400 tahun lebih, umat Islam di seluruh dunia telah memahami al-Quran dengan menggunakan Ilmu Tafsir dan tidak menggunakan hermeneutika. Lalu, tiba-tiba di ”zaman edan” ini muncul ”pemikir luar biasa hebat” dari UIN Yogya yang dengan gagah berani menyimpulkan:
”teori interpretasi yang hanya mengacu kepada fenomena kebahasaan semacam tafsir, hanya mampu menemukan pesan masyarakat Arab sebagai pemilik bahasa Arab. Sedang pesan Tuhan yang ada di dalamnya belum tersentuh sedikit pun.”

Karena berlagak menjadi mujtahid besar itulah maka pengguna hermeneutika -- seperti penulis buku ini -- lalu bersikap sok hebat dan merendahkan martabat, keilmuan, dan keikhlasan Khalifah Usman bin Affan serta para ulama Islam terkemuka. Tapi, ironisnya, pada saat yang sama, kaum liberal juga sangat hormat dan bertaklid buta begitu saja kepada Mohammed Arkoun, Nasr Hamid Abu Zayd, Khaled Abou el-Fadl, Farid Essac, Paul Ricour, Fazlur Rahman, Hegel, dan sebagainya.
Simaklah sejumlah ungkapan AW tentang Mushaf Usmani berikut ini: ”Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa proses pembukuan al-Quran diwarnai campur tangan Utsman dalam posisinya sebagai khalifah, yang oleh Abu Zayd disebut sebagai ”dekrit” khalifah.” (hal. 169)... ”Maka tidak bisa disalahkan kiranya jika diasumsikan bahwa di balik keputusan khalifah Utsman tersebut mengandung adanya unsur ideologis, terutama ideologi pemilik bahasa yang dipilih menjadi bahasa Mushaf Usmani.” (hal. 170)...”Lebih-lebih, Khalifah Utsman telah menghilangkan dan menyensor bahkan memusnahkan korpus kitab-kitab individu, seperti milik Ibnu Mas’ud dan Siti Hafsah. Ini jelas berimplikasi pada pemusatan pembacaan hanya pada Mushaf Usmani. Jika boleh memberi istilah, Mushaf Usmani ini telah menjadi ”penjara” bagi pesan rahasia Tuhan. Penjara yang dimaksud di sini adalah ideologi Quraisy yang melingkupinya, dan bahkan antara Quraisy dan al-Qur’an (Mushaf Usmani) merupakan dua anak kembar yang saling bersanding dan dua cabang yang berakar sama, yang dengannya mereka mencoba menancapkan hegemoninya.” (hal. 172).
Begitulah pandangan doktor UIN Yogya yang sangat merendahkan martabat Sayyidina Utsman bin Affan dan menistakan al-Quran. Sebenarnya, jika AW mau mengungkapkan berbagai penjelasan dalam kitab Ulumul Quran, maka dengan mudah ditemukan penjelasan seputar tindakan Khalifah Utsman r.a. yang sangat mulia dan luar biasa besar jasanya dalam kodifikasi Mushaf al-Quran. Tapi, dia lebih percaya kepada pendapat-pendapat orientalis yang memberikan berbagai tuduhan dan sangkaan terhadap Khalifah Utsman r.a., menantu Rasulullah saw, dan termasuk salah satu sahabat yang dijamin masuk sorga oleh Rasulullah saw.
Tindakan Sayyidina Utsman itu pun sudah mendapat pesertujuan dari semua sahabat, termasuk Abdullah bin Mas’ud dan Ali bin Abi Thalib. Tidak ada seorang sahabat Nabi pun yang menentang tindakan Utsman r.a., karena memang kodifikasi al-Quran itu bukan dilakukan untuk kepentingan politik atau kesukuan. Karena itulah, sepanjang sejarah Islam, meskipun terjadi berbagai konflik politik, tidak pernah terpikir suatu rezim untuk membuat al-Quran baru. Betapa pun kerasnya konflik antara Ali dan Mu’awiyah, keduanya tetap menjadikan Mushaf Utsmani sebagai pedoman. Setelah Abbasiyah berkuasa, mereka juga tidak mengganti Mushaf Utsmani dengan Mushaf baru. Maka, tuduhan-tuduhan keji terhadap Sayyidina Utsman r.a. dan Mushaf Utsmani sebenarnya sangat tidak ilmiah dan hanya berlandaskan kebodohan dan kebencian.
Kajian terakhir yang menyudutkan Mushaf Usmani, misalnya datang dari seorang orientalis Kristen Jerman (berasal dari Lebanon) yang menggunakan nama samaran Christoph Luxenberg. Sebagaimana para pendahulunya, Luxenberg juga menggugat al-Quran sebagai “wahyu” yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw. Ia mencoba menggugurkan keyakinan kaum Muslim bahwa al-Quran adalah “tanzil”, “suci”, bebas dari kesalahan, sebagaimana ditegaskan dalam al-Quran (QS 15:9). Menurut Luxenberg -- dengan melakukan kajian semantic terhadap sejumlah kata dalam al-Quran Arab yang diambil dari perbendaharaan bahasa Syriac -- Al Qur'an yang ada saat ini (Mushaf Utsmani) adalah salah salin (mistranscribed) dan berbeda dengan teks aslinya. Teks asli Al Qur'an, simpulnya, lebih mirip bahasa Aramaic, ketimbang Arab. Dan naskah asli itu telah dimusnahkan Khalifah Usman bin Affan. Dengan kata lain, al-Quran yang dipegang oleh kaum Muslim saat ini, bukanlah wahyu Allah SWT, melainkan akal-akalan Utsman bin Affan r.a.
Lunxenberg – seperti banyak orientalis lainnya – mempertanyakan motivasi Utsman bin Affan melakukan kodifikasi al-Quran. Ia menduga, teks al-Quran yang dimusnahkan Utsman bin Affan berbeda dengan teks Mushaf Utsmani yang sekarang ini. Tuduhan semacam ini sama sekali tidak beralasan, sebab proses kodifikasi al-Quran di zaman Utsman bin Affan sangat terbuka kerjanya, dan al-Quran selalu diingat oleh ratusan, ribuan – bahkan kini jutaan kaum Muslimin. Setiap kekeliruan akan selalu dikoreksi oleh kaum Muslim.
Tetapi, para orientalis memang tidak pernah berhenti untuk menyerang al-Quran dengan berbagai cara. Ironisnya, cara-cara orientalis semacam ini sekarang dilakukan oleh beberapa akademisi dari kalangan Perguruan Tinggi Islam sendiri. Bahkan, tuduhan-tuduhan tidak beradab terhadap Khalifah Utsman bin Affan radhiyallahu anhu seperti yang dilakukan doktor UIN Yogya itu juga kemudian dialamatkan kepada Imam al-Syafii rahimahullah. Dengan menjiplak begitu saja pendapat Nasr Hamid Abu Zayd, tanpa sikap kritis sedikit pun, AW menulis: ”Al-Quran versi bahasa Quraisy inilah yang diperjuangkan oleh Imam Syafi’i sebagai wahyu Tuhan yang layak dihormati hingga pada teks tulisannya, sebagai konsekuensi logis di mana dan dalam suku apa ia dilahirkan.” (hal. 170).
Tentu sangatlah tidak beradab memberikan tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar kepada seorang ulama besar seperti Imam Syafii, yang begitu besar jasanya kepada umat Islam. Apalagi memberikan tuduhan dan prasangka negatif kepada sahabat-sahabat Rasulullah saw. Umat Islam sangat mencintai Nabi Muhammad saw, dan tentu, umat Islam juga sangat mencintai para sahabatnya dan juga pelanjut risalahnya, yaitu para ulama yang alim dan shalih. Adab seperti inilah yang seharusnya dijaga dalam dunia ilmiah di lingkungan Perguruan Tinggi Islam. Tindakan menghujat dan melecehkan al-Quran, sahabat, dan ulama, tidak patut dilakukan oleh seorang Muslim, meskipun dengan mengatasnamakan kebebasan ilmiah dan sikap kiritis.
Apalagi, faktanya, doktor UIN Yogya ini juga sama sekali tidak bersikap kritis ketika mengutip pendapat-pendapat para orientalis dan pemikir liberal. Ia menolak pemahaman bahwa lafaz dan makna al-Quran (Mushaf Utsmani) berasal dari Allah, sehingga bersifat sakral (suci), dan membacanya dalam bentuk tartil pun dinilai sebagai membaca wahyu Allah dan si pembaca mendapatkan pahala. Menurut sang doktor UIN Yogya tersebut, yang sakral dari Mushaf Utsmani hanyalah maknanya, sementara lafaznya tidak sakral. ”Namun demikian, lafadznya, sebagai wadah pesan Tuhan tetap harus dihormati. Karena itu, yang dianjurkan membaca di sini adalah dalam arti mengungkap pesan itu, bukan tartilnya. Karena pesan itu terdapat dalam bahasa yang profan, maka diperlukan alat apa saja yang secara metodologis absah digunakan dalam sebuah kajian ilmiah, termasuk hermeneutika.” (hal. 184).
Membaca pemikiran doktor cum laude dari UIN Yogya ini, tentu wajar jika selama ini kita mempertanyakan, mengapa penggunaan hermeneutika dalam studi al-Quran terus digalakkan di Perguruan Tinggi Islam. Tampak jelas, bagaimana pemikiran sang doktor ini dalam menistakan al-Quran, para sahabat Nabi Muhammad saw, dan para ulama Islam yang sangat kredibel. Kita bisa melihat bagaimana tendensiusnya kajian yang mempromosikan hermeneutika sebagai metode alternatif dalam penafsiran al-Quran. Kajian semacam ini jauh dari sikap ilmiah yang bermutu. Maka, adalah aneh, ketika seorang guru besar di UIN Yogya, Prof. Dr. Hamim Ilyas, membuat kriteria bahwa salah satu ciri kaum fundamentalis adalah menolak penggunaan hermeneutika dalam penafsiran al-Quran.
Mengapa muncul kegilaan pada hermeneutika dan penistaan Ilmu Tafsir pada sebagian akademisi di Perguruan Tinggi Islam? Kita menemukan jawabannya pada artikel Dr. Syamsuddin Arif di Harian Republika (30 September 2004), yang berjudul “Kisah Intelektual Nasr Hamid Abu Zayd”:
“Terus-terang saya tidak begitu tertarik oleh teori dan ide-idenya mengenai analisis wacana, kritik teks, apalagi hermeneutika. Sebabnya, saya melihat apa yang dia lontarkan kebanyakan -- untuk tidak mengatakan seluruhnya -- adalah gagasan-gagasan nyeleneh yang diimpor dari tradisi pemikiran dan pengalaman intelektual masyarakat Barat… Orang macam Abu Zayd ini cukup banyak. Ia jatuh ke dalam lubang rasionalisme yang digalinya sendiri. Ia seperti istri Aladdin, menukar lampu lama dengan lampu baru yang dijajakan oleh si tukang sihir.”

Dan memang faktanya, para pengguna hermeneutika dan pengecam Tafsir al-Quran, hingga kini tidak pernah mampu membuat satu Tafsir al-Quran pun. Sebab, tampaknya, ”maqam” mereka baru sampai pada tahap merusak dan hanya isapan jempol belaka, jika diangggap para hermeneut ini mampu menciptakan metode Tafsir al-Quran baru yang sanggup menandingi kehebatan Ilmu Tafsir, Ilmu Ushul Fiqih, dan sebagainya. Bahkan, tampak jelas, buku karya doktor UIN Yogya ini pun tidak menunjukkan contoh, bagaimana metode dan model Studi al-Quran yang baru dan hebat.
Kita yakin, al-Quran ini Kalamullah. Al-Quran adalah milik Allah. Dan pasti, Allah yang menjaganya dari berbagai upaya untuk merusaknya. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang tahu diri! Tidak patut burung emprit berlagak seperti burung elang. Wallahu a’lam. (Malang, 7 November 2009).

Senin, 02 November 2009

belajar bahasa Arab memang mudah! caranya...???

yupz.... untuk mempelajari bahasa Arab tidaklah sesulit yang selama ini kita bayangkan. ungkapan ini tidaklah mengada-ada. banyak orang bilang bahwa jika kita pingin menguasai bahasa Arab, akan memerlukan waktu yang sangat lama

bersambung

intinya adalah kerahkan segala potensi yang ada dalam mempelajari bahasa akhirat ini, baik hati, pendengaran, penglihatan, tangan harus kita optimalkan dalam mempelajarinya yakin dech...kamu-kamu pasti bisa

Bisnis Surat Kabar di AS Kian Terpuruk

Tampaknya,sebentar lagi banyak perusahaan percetakan surat kabar di Indonesia yang akan gulung tikar. Atau paling tidak, peminat mereka akan berkurang. karena, bisnis ini telah mengalami krisis yang sedemikian rupa yang menyebabkan perkembangan bisnis terhambat atau bahkan mandeg. pernyataan ini tidak ngawur, di AS telah tampak gejala ini dan kelihatannya akan terus merembet ke negara lainnya. untuk lebih jelasnya, baa saja dengan seksama berita dibawah ini yang saya kutip dari detik.com daripada kau-kamu harus buka sitenya mending baca saja...oke.


Anwar Khumaini - detikNews

Foto: ilustrasi
Washington - Perusahaan jaringan media besar di Amerika Serikat, Freedom Communications, mengumumkan akan menutup salah satu surat kabar yang mereka miliki, The East Valley Tribune yang terbit di Arizona. Penyebabnya: krisis di industri surat kabar.

The East Valley Tribune, koran yang mempekerjakan lebih dari 140 karyawan akan naik cetak terakhir pada 31 Desember 2009 mendatang. Edisi website-nya juga akan ditutup.

The East Valley Tribune yang terbit tiga kali dalam seminggu adalah koran kedua di Arizona yang akan tutup sepanjang tahun 2009 ini. The Gannett, sebelumnya telah gulung tikar pada Mei lalu.

"Sayang, kita tidak bisa mengelola dengan baik East Valley Tribune," kata Redaktur Eksekutif East Valley Tribune, Burl Osborne seperti dilansir AFP, Selasa (3/11/2009).

"Sehingga, dampaknya kita mengalami kesulitan untuk meneruskan bisnis ini dan hingga akhirnya terpaksa harus berhenti operasi," sesalnya.

Dua media yang juga gulung tikar baru-baru ini di AS adalah Rocky Mountain News dan Seattle Post yang telah berhenti cetak dan cuma terbit edisi online.

Christian Science Monitor, juga telah gulung tikar tahun ini dan cuma terbit edisi online setelah cetak selama kuranglebih 100 tahun.

Freedom Communications Inc adalah perusahaan jaringan media besar di AS yang memiliki The Orange County Register di California selatan, dan Media General Inc. Freedom juga menerbitkan Richmond Times- Dispatch di Virginia. Krisis industri surat kabar di AS akhirnya juga membuat perusahaan media raksasa ini kena getahnya. (anw/van)


Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Minggu, 01 November 2009

download sofware Alarm

sehabis ikut kajian rutin ba'da shubuh di mushola sakinah, ndak tahu kenpa aku, pingin sekali untuk buka blog. tapi ya seperti biasa, begitu masuk account aku langnsung bingung mau post apa ya???
kemudian aku teringat bahwa setiap hari senin kami ada acara apel pagi yang dimulai pikul 06.30. dan tiba-tiba saja, aku mengingat kejadian yang membuatku selalu terlambt
akhirnya kudownload alarm biar gak telat terus ..hhhhhh

link http://www.ornj.net/citrus/
http://www.tarsoft.com/
http://www.freedownloadscenter.com/Search/alarm.html

Dunia Ini

Bagian Dunia PDF Cetak E-mail

www.almanhaj.or.id

Oleh
Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim

Sebagian Salaf berkata, “Wahai manusia, engkau membutuhkan bagian dunia, tetapi terhadap akhirat engkau lebih membutuhkannya. Jika engkau memulainya dengan dunia, maka engkau telah mengabaikan akhirat, sedangkan duniamu ada dalam titik bahaya. Dan jika engkau memulainya dengan akhirat, maka engkau memperoleh duniamu, karena itu lakukanlah dengan baik.”[1]

Bagaimana seseorang dapat menikmati kehidupan sedangkan dia tahu
bahwa Ilah semua makhluk akan bertanya kepadanya.
Dia akan menyiksa karena kezhaliman seorang hamba,
dan akan membalasnya dengan pahala karena kebaikan yang ia lakukan."[2]

Al-Hasan al-Bashri menulis surat kepada ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz rahimahullah, beliau berkata, “Amma ba'du: Dunia adalah sebuah perjalanan, bukan tempat menetap. Allah menurunkan Adam ke dunia sebagai balasan atas apa yang dia lakukan, maka berhati-hatilah wahai Amirul Mukminin, karena sesungguhnya bekal dunia adalah dengan meninggalkannya dan kekayaannya adalah kefakirannya. Setiap saat ada yang terbunuh di dalamnya, terhinalah orang yang memuliakannya, dan fakirlah orang yang mengumpulkannya. Ia bagaikan racun mematikan yang diminum oleh orang yang tidak mengetahuinya, maka jadilah engkau seperti orang yang sedang mengobati luka, dia merasakan demam dalam waktu yang singkat karena merasa takut akan sesuatu yang menyakitkan dalam waktu yang lama dan bersabarlah menelan obat karena takut akan musibah yang berkepanjangan.

Berhati-hatilah terhadap alam yang menipu dan penuh dengan hayalan ini, sebuah alam yang dihiasi dengan tipuan, dilukiskan dengan sebuah angan-angan sehingga semua materi duniawi ini menjadi mulia bagaikan seorang pengantin yang cantik menawan. Semua mata dan hati memandang kepadanya dan jiwa pun merasakan kerinduan yang mendalam kepadanya, akan tetapi dia adalah seorang pembunuh yang membunuh suaminya.

Tidak ada seorang pun yang bisa mengambil pelajaran atas sesuatu yang telah berlalu darinya dan tidak ada seorang pun yang merasa takut atas apa yang menimpa orang sebelumnya. Tidak ada seorang pun yang mengenal Allah ketika hal itu disebutkan kepadanya sehingga dia mengingat-Nya. Orang yang rindu akan dunia dengan mendapatkan kebutuhannya sehingga dia menjadi lupa dan lalai, dia disibukkan dengannya sehingga hampir saja kedua kakinya terpeleset, yang berakhir kepada sebuah penyesalan dan kerugian yang sangat besar. Dia keluar tanpa membawa bekal, lalu mempersembahkan sesuatu tanpa alas.

Berhati-hatilah wahai Amirul Mukminin! Jadilah engkau sebagai orang yang paling tertawan di dalamnya. Berhati-hatilah! Karena orang yang mendapatkan dunia, setiap kali dia menginginkan sebuah kesenangan, maka hanya sesuatu yang mereka bencilah yang didapatkan, kemegahan mengantarkannya kepada sebuah bencana, keabadian yang mereka harapkan hanyalah sebuah bayangan semu, kebahagiaan mereka teracuni oleh kesedihan, sesuatu yang pergi tidak akan bisa kembali, dan dia pun tidak akan tahu apa yang akan dia dapatkan. Angan-angannya adalah kebohongan, harapannya adalah kebathilan, kejernihannya adalah kekeruhan, kehidupannya adalah kesengsaraan, dan semua manusia hidup di dunia dalam keadaan yang membahayakan.

Nabimu, Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditawarkan kunci dan gudang harta dunia, akan tetapi beliau menolaknya, dia tidak mau mencintai sesuatu yang dibenci oleh Penciptanya atau memuliakan sesuatu yang dihinakan oleh Malik (Raja)nya. Dunia dihamparkan kepada orang-orang shalih sebagai cobaan bagi mereka dan dibentangkan kepada musuh-musuh Allah sebagai tipuan. Diriwayatkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada Musa Alaihissalam, ‘Jika engkau melihat kekayaan yang memihak, maka katakanlah, ‘Ini adalah sebuah dosa yang disegerakan,’ dan jika engkau melihat sebuah kefakiran, maka katakanlah, ‘Selamat datang syi’ar orang yang shalih.’”[3]

Saudaraku tercinta…
Seandainya engkau adalah pemimpin suatu kaum yang menuju,
duniamu yang penuh dengan kebohongan yang engkau ukir.
Niscaya aku akan mengatakan bahwa itu adalah se-buah bencana, tumbuhannya adalah kesengsaraan,
sedangkan airnya yang tawar adalah racun yang menjalar bagi seseorang.[4]

Saudaraku, dunia melipat dihadapamu sedangkan matahari akhirat sudah datang menghadap kepadamu, tetapi bagaimana keadaanmu sekarang ini?

Dan bagaimana engkau melihat masalah ini?
Marilah kita lihat bagaimana keadaan Salman Radhiyallahu 'anhu menjelang wafatnya, ketika itu beliau menangis, lalu ditanyakan kepadanya, “Mengapa engkau menangis, padahal engkau adalah Sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ?” Lalu beliau menjawab, “Aku sama sekali tidak menangis karena menyesal akan dunia atau karena cinta akan dunia, aku menangis karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengikat janji dengan kami agar kehidupan kami hendaklah seperti seseorang yang ada dalam perjalanan, tetapi kami meninggalkannya.” Lalu diperlihatkan kepadanya harta yang ia tinggalkan dan ternyata sebanyak dua puluh dirham lebih atau tiga puluh dirham lebih.[5]

Dunia adalah fatamorgana yang terus memanjang dan merupakan malam yang gelap… pencari dunia bagaikan orang yang meminum air lautan, semakin banyak dia meminumnya, maka akan semakin haus.[6]

Dunia itu tidak memiliki batas dan tidak memiliki akhir, kecuali dengan sikap qana’ah dan ridha terhadap apa yang telah ditentukan oleh Allah Subahanhu wa Ta'ala dengan memanfaatkan siang dan malam hanya untuk taat kepada Allah Jalla wa’ala.

Malik bin Dinar rahimahullah berkata, “Ahli dunia keluar dari dunia akan tetapi mereka belum merasakan sesuatu yang paling nikmat di dalamnya.” Beliau ditanya, ‘Apakah itu?’ Beliau menjawab, ‘Mengenal Allah Ta’ala.’” [7]

Wahai saudaraku, lihatlah keadaan orang-orang shalih ketika sakaratul maut, kalian akan melihat sebuah keindahan dan kesejukan dalam jiwa-jiwa yang tenang, dan lihat pula keadaan yang jauh berbeda dengannya pada jiwa-jiwa orang yang memakan barang haram, berjalan di belakang materi duniawi beserta gemerlapnya.

Seorang hamba hanya bersedih sedang Rabb-lah Yang menentukan,
zaman selalu berputar dan rizki dibagikan.

Semua kebaikan ada dalam pilihan Sang Pencipta,
sedangkan pilihan selain-Nya hanyalah celaan.

Abud Darda’ Radhiyallahu 'anhu berkata, “Seandainya bukan karena tiga hal, niscaya aku berharap untuk berada di dalam bumi, bukan di atasnya. Seandainya bukan karena saudara-saudara yang datang kepadaku untuk memilih kata-kata yang indah sebagaimana buah matang yang dipilih dan dipetik atau karena menjadikan wajahku berdebu karena sujud kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala atau karena berjuang di jalan-Nya.”[8]

Inilah cinta yang jujur di jalan Allah dan inilah sikap yang tepat dalam menggunakan waktu. Demi Allah, itulah harapan yang baik dan indah.

Wahib bin al-Ward rahimahullah berkata, “Zuhud terhadap dunia adalah sikapmu yang tidak merasa putus asa terhadap orang lain karena sesuatu yang tidak engkau dapatkan dan engkau tidak gembira dengan apa-apa yang engkau dapatkan dari dunia.”[9]

[Disalin dari kitab Ad-Dun-yaa Zhillun Zaa-il, Penulis ‘Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim, Edisi Indonesia Menyikapi Kehidupan Dunia Negeri Ujian Penuh Cobaan, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]
__________
Footnotes
[1]. Fadhaa-iludz Dzikr, hal. 19, karya Ibnul Jauzi.
[2]. Syarhush Shuduur, hal. 295.
[3]. Iddatush Shaabiriin, hal. 331.
[4]. Mawaariduzh Zham-aan (I/640).
[5]. Adabud Dun-yaa wad Diin, hal. 119.
[6]. As-Siyar (V/263).
[7]. Madaarijus Saalikiin, hal. 233.
[8]. Az-Zuhd, hal. 198.
[9]. Hilyatul Auliyaa’ (VIII/140).


http://assunnah-qatar.com/index.php?option=com_content&task=view&id=639&Itemid=1