Jumat, 18 Desember 2009
Jangan Pernah Lupakan Mereka
Kejahatan terbaru tentara Yahudi-Israel yang melakukan usaha pembakaran Al-Quran dan Masjid di Desa Yasuf, dekat Distrik Selfit, menuai kecaman berbagai pihak.
Menteri Urusan Wakaf Otorita Palestina, Mahmoud Al-Habash mengecam aksi penyerangan dan pembakaran masjid tersebut. Ia mengatakan, ketidakpedulian masyarakat dunia akan kebejatan Zionis-Israel dan penistaan rezim ini terhadap tempat-tempat suci Islam, membuat Tel Aviv kian bersikap rasialis di kawasan ini.
Mahmoud Al-Habash menegaskan, sejak menjajah bumi Palestina, Israel telah menghancurkan lebih dari 1000 tempat suci umat Islam.
"Sejak deklarasi Zionis Israel di Palestina pendudukan, tentara dan pemukim Yahudi Zionis menghancurkan sekitar seribu masjid," ujarnya.
Namun penistaan terhadap tempat-tempat suci Islam ini bukanlah hal yang baru. Semenjak munculnya rezim ilegal Israel di wilayah Palestina, Masjid Al-Aqsa yang menjadi tempat kiblat pertama umat Islam, seringkali menjadi sasaran serangan militer dan pemukim brutal Yahudi Zionis.
Tahun 1969, sekelompok radikal Zionis yang dipimpin Michael Rauhan, melakukan tindakan teroris yang dikoordinasi dengan membakar Masjid Al-Aqsa. Akibat pembakaran itu, bagian-bagian penting masjid kiblat pertama umat Islam itu mengalami rusak parah.
Pada tanggal 11 April 1982, seorang tentara Israel yang bernama Allan Goodman menyerang Masjid Al-Aqsa, menggugurkan puluhan warga Palestina yang tengah mengerjakan shalat, dan mencederai lebih dari 60 warga.
Pemukiman
Sementara itu, bersamaan dengan dukungan Tel Aviv terhadap berlanjutnya pembangunan permukiman Israel di Palestina, tentara dan pemukim Zionis-Israel mulai kian brutal dengan menistakan tempat-tempat sakral Islam, khususnya Masjid Al-Aqsa.
Sumber-sumber pemberitaan Palestina melaporkan, dua tentara Israel, Ahad sore (13/12) berusaha masuk ke wilayah kawasan Masjid Al-Aqsa, tempat kiblat pertama umat Islam. Namun upaya itu dilakukan dengan cara paksa, yang akhirnya mendapat reaksi dari para penjaga masjid. Karena dilarang masuk, kedua tentara Israel itu memukuli seorang penjaga masjid dengan pukulan bertubi-tubi.
Masih terkait dengan arogansi tentara Israel, militer rezim ini dalam surat pemanggilannya baru-baru ini meminta imam shalat jamaah Masjid Al-Aqsa, Hatem Abdul Qader dan Syeikh Iqrimah Shobri supaya berkomitmen atas instruksi militer Israel yang melarangnya untuk masuk ke Masjid Al-Aqsa selama enam bulan.
Meski militer Zionis mengumumkan larangan untuk masuk ke Masjid Al-Aqsa, Abdul Qadir, Jumat lalu tetap melakukan shalat Jumat di masjid kiblat pertama umat Islam tersebut. Lebih dari itu, Abdul Qadir menyatakan tidak khawatir akan dampak-dampak penentangan terhadap instruksi militer Zionis Israel. Abdul Qader juga menyebut keputusan para pejabat Israel sebagai tindakan ilegal dan arogan. "Siapapun tidak berhak menghalangi dirinya untuk beribadah di masjid ini," ujarnya. [irb/cha/www.hidayatullah.com]
Kamis, 17 Desember 2009
74 wasiat buat pemuda-i (supaya hidup kita bermakna)
74 WASIAT BUAT PEMUDA...............
74 Wasiyat Untuk Para Pemuda
Segala puji bagi Allah yang berfirman:“Dan sungguh Kami telah memerintahkan orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah.” (An-Nisa’: 131)
Serta shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada hamba dan rasul-Nya Muhammad yang bersabda:
“Aku wasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada Allah , serta agar kalian mendengar dan patuh.”
Dan takwa kepada Allah adalah mentaati-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Wa ba’du:
Berikut ini adalah wasiat islami yang berharga dalam berbagai aspek seperti ibadah, muamalah, akhlak, adab dan yang lainnya dari sendi-sendi kehidupan. Kami persembahkan wasiat ini sebagai peringatan kepada para pemuda muslim yang senantiasa bersemangat mencari apa yang bermanfaat baginya, dan sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Kami memohon kepada Allah agar menjadikan hal ini bermanfaat bagi orang yang membacanya ataupun mendengarkannya. Dan agar memberikan pahala yang besar bagi penyusunnya, penulisnya, yang menyebarkannya ataupun yang mengamalkannya. Cukuplah bagi kita Allah sebaik-baik tempat bergantung.
1. Ikhlaskanlah niat kepada Allah dan hati-hatilah dari riya’ baik dalam perkataan ataupun perbuatan.
2. Ikutilah sunnah Nabi dalam semua perkataan, perbuatan, dan akhlak.
3. Bertaqwalah kepada Allah dan ber’azamlah untuk melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
4. Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nashuha dan perbanyaklah istighfar.
5. Ingatlah bahwa Allah senatiasa mengawasi gerak-gerikmu. Dan ketahuilah bahwa Allah melihatmu, mendengarmu dan mengetahui apa yang terbersit di hatimu.
6. Berimanlah kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir serta qadar yang baik ataupun yang buruk.
7. Janganlah engkau taqlid (mengekor) kepada orang lain dengan buta (tanpa memilih dan memilah mana yang baik dan yang buruk serta mana yang sesuai dengan sunnah/syari’at dan mana yang tidak). Dan janganlah engkau termasuk orang yang tidak punya pendirian.
8. Jadilah engkau sebagai orang pertama dalam mengamalkan kebaikan karena engkau akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikuti/mencontohmu dalam mengamalkannya.
9. Peganglah kitab Riyadlush Shalihin, bacalah olehmu dan bacakan pula kepada keluargamu, demikian juga kitab Zaadul Ma’ad oleh Ibnul Qayyim.
10. Jagalah selalu wudlu’mu dan perbaharuilah. Dan jadilah engkau senantiasa dalam keadaan suci dari hadats dan najis.
11. Jagalah selalu shalat di awal waktu dan berjamaah di masjid terlebih lagi sahalat ‘Isya dan Fajr (shubuh).
12. Janganlah memakan makanan yang mempunyai bau yang tidak enak seperti bawang putih dan bawang merah. Dan janganlah merokok agar tidak membahayakan dirimu dan kaum muslimin.
13. Jagalah selalu shalat berjamaah agar engkau mendapat kemenangan dengan pahala yang ada pada shalat berjamaah tersebut.
14. Tunaikanlah zakat yang telah diwajibkan dan janganlah engkau bakhil kepada orang-orang yang berhak menerimanya.
15. Bersegeralah berangkat untuk shalat Jumat dan janganlah berlambat-lambat sampai setelah adzan kedua karena engkau akan berdosa.
16. Puasalah di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah agar Allah mengampuni dosa-dosamu baik yang telah lalu ataupun yang akan datang.
17. Hati-hatilah dari berbuka di siang hari di bulan Ramadhan tanpa udzur syar’i sebab engkau akan berdosa karenanya.
18. Tegakkanlah shalat malam (tarawih) di bulan Ramadhan terlebih-lebih pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah agar engkau mendapatkan ampunan atas dosa-dosamu yang telah lalu.
19. Bersegeralah untuk haji dan umrah ke Baitullah Al-Haram jika engkau termasuk orang yang mampu dan janganlah menunda-nunda.
20. Bacalah Al-Qur’an dengan mentadaburi maknanya. Laksanakanlah perintahnya dan jauhi larangannya agar Al-Qur’an itu menjadi hujjah bagimu di sisi rabmu dan menjadi penolongmu di hari qiyamat.
21. Senantiasalah memperbanyak dzikir kepada Allah baik perlahan-lahan ataupun dikeraskan, apakah dalam keadaan berdiri, duduk ataupun berbaring. Dan hati-hatilah engkau dari kelalaian.
22. Hadirilah majelis-majelis dzikir karena majelis dzikir termasuk taman surga.
23. Tundukkan pandanganmu dari aurat dan hal-hal yang diharamkan dan hati-hatilah engkau dari mengumbar pandangan, karena pandangan itu merupakan anak panah beracun dari anak panah Iblis.
24. Janganlah engkau panjangkan pakaianmu melebihi mata kaki dan janganlah engkau berjalan dengan kesombongan/keangkuhan.
25. Janganlah engkau memakai pakaian sutra dan emas karena keduanya diharamkan bagi laki-laki.
26. Janganlah engkau menyeruapai wanita dan janganlah engkau biarkan wanita-wanitamu menyerupai laki-laki.
27. Biarkanlah janggutmu karena Rasulullah: “Cukurlah kumis dan panjangkanlah janggut.” (HR. Bukhari Dan Muslim)
28. Janganlah engkau makan kecuali yang halal dan janganlah engkau minum kecuali yang halal agar doamu diijabah.
29. Ucapkanlah bismillah ketika engkau hendak makan dan minum dan ucapkanlah alhamdulillah apabila engkau telah selesai.
30. Makanlah dengan tangan kanan, minumlah dengan tangan kanan, ambillah dengan tangan kanan dan berilah dengan tangan kanan.
31. Hati-hatilah dari berbuat kezhaliman karena kezhaliman itu merupakan kegelapan di hari kiamat.
32. Janganlah engkau bergaul kecuali dengan orang mukmin dan janganlah dia memakan makananmu kecuali engkau dalam keadaan bertaqwa (dengan ridla dan memilihkan makanan yang halal untuknya).
33. Hati-hatilah dari suap-menyuap (kolusi), baik itu memberi suap, menerima suap ataupun perantaranya, karena pelakunya terlaknat.
34. Janganlah engkau mencari keridlaan manusia dengan kemurkaan Allah karena Allah akan murka kepadamu.
35. Ta’atilah pemerintah dalam semua perintah yang sesuai dengan syari’at dan doakanlah kebaikan untuk mereka.
36. Hati-hatilah dari bersaksi palsu dan menyembunyikan persaksian.
“Barangsiapa yang menyembunyikan persaksiannya maka hatinya berdosa. Dan Allah maha mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (Al-Baqarah: 283)
37. “Dan ber amar ma’ruf nahi munkarlah serta shabarlah dengan apa yang menimpamu.” (Luqman: 17)
Ma’ruf adalah apa-apa yang diperintahkan oleh Allah dan rasul-Nya , dan munkar adalah apa-apa yang dilarang oleh Allah dan rasul-Nya.
38. Tinggalkanlah semua hal yang diharamkan baik yang kecil ataupun yang besar dan janganlah engkau bermaksiat kepada Allah dan janganlah membantu seorangpun dalam bermaksiat kepada-Nya.
39. Janganlah engkau dekati zina. Allah berfirman: “Janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah kekejian dan sejelek-jelek jalan.” (Al-Isra’:32)
40. Wajib bagimu berbakti kepada orang tua dan hati-hatilah dari mendurhakainya.
41. Wajib bagimua untuk silaturahim dan hati-hatilah dari memutuskan hubungan silaturahim.
42. Berbuat baiklah kepada tetanggamu dan janganlah menyakitinya. Dan apabila dia menyakitimu maka bersabarlah.
43. Perbanyaklah mengunjungi orang-orang shalih dan saudaramu di jalan Allah.
44. Cintalah karena Allah dan bencilah juga karena Allah karena hal itu merupakan tali keimanan yang paling kuat.
45. Wajib bagimu untuk duduk bermajelis dengan orang shalih dan hati-hatilah dari bermajelis dengan orang-orang yang jelek.
46. Bersegeralah untuk memenuhi hajat (kebutuhan) kaum muslimin dan buatlah mereka bahagia.
47. Berhiaslah dengan kelemahlembutan, sabar dan teliti. Hatilah-hatilah dari sifat keras, kasar dan tergesa-gesa.
48. Janganlah memotong pembicaraan orang lain dan jadilah engkau pendengar yang baik.
49. Sebarkanlah salam kepada orang yang engkau kenal ataupun tidak engkau kenal.
50. Ucapkanlah salam yang disunahkan yaitu assalamualaikum dan tidak cukup hanya dengan isyarat telapak tangan atau kepala saja.
51. Janganlah mencela seorangpun dan mensifatinya dengan kejelekan.
52. Janganlah melaknat seorangpun termasuk hewan dan benda mati.
53. Hati-hatilah dari menuduh dan mencoreng kehormatan oarng lain karena hal itu termasuk dosa yang paling besar.
54. Hati-hatilah dari namimah (mengadu domba), yakni menyampaikan perkataan di antara manusia dengan maksud agar terjadi kerusakan di antara mereka.
55. Hati-hatilah dari ghibah, yakni engkau menceritakan tentang saudaramu apa-apa yang dia benci jika mengetahuinya.
56. Janganlah engkau mengagetkan, menakuti dan menyakiti sesama muslim.
57. Wajib bagimu melakukan ishlah (perdamaian) di antara manusia karena hal itu merupakan amalan yang paling utama.
58. Katakanlah hal-hal yang baik, jika tidak maka diamlah.
59. Jadilah engkau orang yang jujur dan janganlah berdusta karena dusta akan mengantarkan kepada dosa dan dosa mengantarakan kepada neraka.
60. Janganlah engkau bermuka dua. Datang kepada sekelompok dengan satu wajah dan kepada kelompok lain dengan wajah yang lain.
61. Janganlah bersumpah dengan selain Allah dan janganlah banyak bersumpah meskipun engkau benar.
62. Janganlah menghina orang lain karena tidak ada keutamaan atas seorangpun kecuali dengan taqwa.
63. Janganlah mendatang dukun, ahli nujum serta tukang sihir dan jangan membenarkan (perkataan) mereka.
64. Janganlah menggambar gambar manuasia dan binatang. Sesungguhnya manusia yang paling keras adzabnya pada hari kiamat adalah tukang gambar.
65. Janganlah menyimpan gambar makhluk yang bernyawa di rumahmu karena akan menghalangi malaikat untuk masuk ke rumahmu.
66. Tasymitkanlah orang yang bersin dengan membaca: yarhamukallah apabila dia mengucapkan: alhamdulillah
67. Jauhilah bersiul dan tepuk tangan.
68. Bersegeralah untuk bertaubat dari segala dosa dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan karena kebaikan tersebut akan menghapuskannya. Dan hati-hatilah dari menunda-nunda.
69. Berharaplah selalu akan ampunan Allah serta rahmat-Nya dan berbaik sangkalah kepada Allah .
70. Takutlah kepada adzab Allah dan janganlah merasa aman darinya.
71. Bersabarlah dari segala mushibah yang menimpa dan bersyukurlah dengan segala kenikamatan yang ada.
72. Perbanyaklah melakukan amal shalih yang pahalanya terus mengalir meskipun engkau telah mati, seperti membangun masjid dan menyebarakan ilmu.
73. Mohonlah surga kepada Allah dan berlindunglah dari nereka.
74. Perbanyaklah mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah.
Shalawat dan salam senantiasa Allah curahkan kepadanya sampai hari kiamat juga kepada keluarganya dan seluruh shahabatnya.
(Diterjemahkan dari buletin berjudul 75 Washiyyah li Asy-Syabab terbitan Daarul Qashim Riyadl-KSA oleh Abu Abdurrahman Umar Munawwir)
[Kontributor : Umar Munawwir, 03 Maret 2002 ]
Selasa, 15 Desember 2009
Tunjuki Aku Jalan Yang Lurus
tahukah kalian? disaat hidayah jauh dari dari seorang hamba, sesungguhnya kebinasaan dan kesengsaraanlah yang akan datang menimpanya.
tahukah kalian? nabi kita Muhammad shallallahu'alaihi wassallam seringkali berdo'a; "janganlah Engkau serahkan jiwa ini satu pejampun kepadaku".
kebutuhan seorang hamba terhadap hidayah, melebihi kebutuhannya dari makan dan minum, kalau makan dan minum hanya dibutuhkan satu atau dua kali saja, sedangkan hidayah dibutuhkan sejumlah nafas" Imam Ahmad dalam Miftah Darus Sa'adah
Minggu, 13 Desember 2009
Virus Sality memang gak bisa dikasihani
akhirnya kami bersama kru, memusnahkannya dengan Panda Antivirus, mampus lu...
virus yang satu ini kerjanya dengan menyerupai folder yang kita miliki, bahkan dia dapat juga menyerang file dengan ekstensi exe.
akibatnya kinerja komputer yang ada di lab maupun di kantor STAIL jadi gak optimal blas, habis githu aplikasi-aplikasi jadi gak normal, loadingnya lama kek, bahkan gak mau. mulai mulai dari browser ampe aplikasi kecil-kecilan juaga dihantam, awas kamu ya...!!
sebenarnya bnayk banget postingan tentang cara basmi virus ini, kayak yang di post ama atlantis network ada juga crssenthikari dan banyka lagi, cuman proses lama. mending saya pake PANDA saja. udah terbukti mantap..tap..tap. istirahat dulu ah kesel pisan
Mencari Ibu untuk anak kita
Ia adalah warna tinta kehidupan yang akan mewarnai jiwa anak kita kelak.....
Suatu Hari Imam Syafi'i di tanya muridnya
"sejak kapan engkau wahai guruku..mendidik putramu.." ujar murid itu.
"Sejak aku belum menikah...aku mencarikan wanita yang baik, untuk tempat lahirnya anakku kelak..
Ia memang bukan Khadijah..
atau 'Aisyah
Ia wanita zaman ini
tapi ia punya nurani
untuk meneladani keduanya...
Sahabat,
Ia menutup auratnya
dengan busana paling indah di jagad ini
karena ia tahu hanya suaminya saja kelak mahkota itu ia persembahkan....
Ia menudukkan pandangannya, menjaga nada suaranya
karena ia tahu...
ada celah setan disana
untuk menggodanya...
Ia tak pernah memberatkan maharnya...
baginya
ketakwaan dan bimbingan suaminya kelak adalah segalanya....
Ia...
Ia...
Ia...
Kata Nabi saw....
"sebaik-baiknya perhiasan dunia..."
Berbahagialah engkau yang menemukannya....
Ratna..... di Facebook
Sabtu, 12 Desember 2009
Berdo'a kepada Allah, minta atau menyuruh-Nya (bukunya Agus Musthofa)
ehmmm....enaknya posting apa ya?
hey..saya ingat somethink nih, tadi siang saya mengikuti seminar pendidikan dengan tema "membaca dan menulis yang memberdayakan" bersama Hernowo, itu tuh penulis best seller asal Bandung yang sudah bikin buku berapa ya? oya 34 buku, yang terakhir berjudul "update mengikat makna" yang katanya terilhami dari munculnya teknologi computer Core 2 Duo and Web 3.0
tapi, pada postingan kali ini, saya tidak akan mengomentari materi yang dibawakan beliau(mungkin postingan berikutnya), tapi cuma sedikit komentar tentang peserta yang menunjukkan apa yang diingatkannya ketika membaca buku pad 1 bulan sebelum acara seminar ini diadakan.
seorang peserta wanita yang kebetulan ditunjuk oleh pak Hernowo, bilang bahwa sebulan yang lalu ia membaca bukunya Agus Musthofa tentang berdo'a, yang kata dia ( Agus Musthofa)dalam bukunya, bahwa selama ini ketika berdoa, "kita sedang menyuruh Allah bukan meminta". terang saja saya tercengang mendengar perkataan wanita tersebut, herannya lagi wanita tersebut mengamini saja apa yang ditulis oleh Agus Musthofa. dia tidak berusaha untuk menyanggah apa yang ditulisnya (mungkin dia belum mengerti).
Padahal Allah menyuruh kita untuk meminta (berdo'a) kepada-Nya, dan hal ini telah disepakati oleh ulama-ulama, bahkan termasuk orang sombong ketika manusia tersebut tidak mau berdo'a kepada Allah (bersambung, belum ada ide)hehhe.
Senin, 07 Desember 2009
What Is Islam
"Islam" is an Arabic word which literally means "submission". A person may "submit" to many things around him/her on a daily basis (money, power, people, family, fear, etc...). Yet in the context of religion, it is Submission to the system of the One God.
Islam = Submission to God
Therefore any who follow this natural instinct of submitting to God are called "Muslim".
Kamis, 03 Desember 2009
Apa yang salah dengan kunjungan ya?
tapi, dalam pesan shoutmix mereka bilang telah follow (ikut) saya, icon mereka kok gak ada ya di widget follower ku?
ada apa ya?
Mudahnya pasang Widget Visitor
klik aja http://www.widgeo.net/ Register dulu abis itu pilih model widget yang kamu mau, copy Scriptnya, paste diblog kamu jadi dech....mudah banget tho????
Rabu, 02 Desember 2009
semu
aku terlalu berharap banyak darimu
kamu
kamu seringkali tak hiraukan aku
mungkin aku terlalu naif....
terlalu banyak berharap,
semua berlalu begitu cepat
hingga tak dapat lagi kuingat
siapa akau ..siapa kamu
kini, hanya tinggal kenangan
yang meronta mencoba lepas dari terkaman
pergi..pergi saja menjauh..
kita memang tak mungkin bersatu
BERDOA DENGAN MENGANGKAT TANGAN
Mengangkat tangan dalam berdoa merupakan etika yang paling agung dan memiliki keutamaan mulia serta penyebab terkabulnya doa.
Dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Sesungguhnya Rabb kalian Maha Hidup lagi Maha Mulia, Dia malu dari
hamba-Nya yang mengangkat kedua tangannya (meminta-Nya) dikembalikan dalam keadaan kosong tidak mendapat apa-apa". [Sunan Abu Daud, kitab Shalat bab Doa 2/78 No.1488, Sunan At-Tirmidzi, bab Doa 13/68. Musnad Ahmad 5/438. Dishahihkan Al-Albani, Shahih Sunan Abu Daud].
Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa lafazh hayyun berasal dari lafazh haya' yang bermakna malu. Allah memiliki sifat malu yang sesuai dengan keagungan dzat-Nya kita beriman tanpa menggambarkan sifat tersebut. Lafazh kariim yang berarti Maha Memberi tanpa diminta dan dihitung atau Maha Pemurah lagi Maha Memberi yang tidak pernah habis pemberian-Nya, Dia dzat yang Maha Pemurah secara mutlaq. Lafazh an yarudahuma shifron artinya kosong tanpa ada sesuatu. [Mur'atul Mafatih 7/363]
Dari Anas Radhiyalahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak berdoa dengan mengangkat tangan kecuali dalam shalat Istisqa. [Shahih Al-Bukhari, bab Istisqa' 2/12. Shahih Muslim, kitab Istisqa' 3/24].
Imam Hafizh Ibnu Hajar berkata bahwa hadits tersebut tidak menafikan berdoa dengan mengangkat tangan akan tetapi menafikan sifat dan cara tertentu dalam mengangkat tangan pada saat berdoa, artinya mengangkat tangan dalam doa istisqa' memiliki cara tersendiri mungkin dengan cara mengangkat tangan tinggi-tinggi tidak seperti pada saat doa-doa yang lain yang hanya mengangkat kedua tangan sejajar dengan wajah saja.
Berdoa dengan mengangkat tangan hingga sejajar dengan kedua pundak tidaklah bertentangan dengan hadits di atas sebab beliau pernah berdoa mengangkat tangan hingga kelihatan putih ketiaknya, maka boleh mengangkat tangan dalam berdoa hingga kelihatan ketiaknya, akan tetapi di dalam shalat istisqa dianjurkan lebih dari itu atau mungkin pada shalat istisqa kedua telapak tangan diarahkan ke bumi dan dalam doa selainnya kedua telapak tangan diarahkan ke atas langit.
Imam Al-Mundziri mengatakan bahwa jika seandainya tidak mungkin menyatukan hadits-hadits diatas, maka pendapat yang menyatakan berdoa dengan mengangkat tangan lebih mendekati kebenaran sebab banyak sekali hadits-hadits yang menetapkan mengangkat tangan dalam berdoa, seperti yang telah disebut Imam Al-Mundziri dan Imam An-Nawawi dalam Syarah Muhadzdzab dan Imam Al-Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad. Adapun hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari 'Amarah bin Ruwaibah bahwa dia melihat Bisyr bin Marwan mengangkat tangan dalam berdoa, lalu mengingkarinya kemudian berkata : "Saya melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak lebih dari ini sambil mengisyaratkan jari telunjuknya. Imam At-Thabari meriwayatkan dari sebagian salaf bahwa disunnahkan berdoa dengan mengisyaratkan jari telunjuk. Akan tetapi hadits di atas terjadi pada saat khutbah Jum'at dan bukan berarti hadits tersebut menafikan hadits-hadits yang menganjurkan mengangkat tangan dalam berdoa. [Fathul Bari 11/146-147].
Akan tetapi dalam masalah ini terjadi kekeliruan, sebagian orang ada yang berlebihan dan tidak pernah sama sekali mau meninggalkan mengangkat tangan, dan sebagian yang lainnya tidak pernah sama sekali mengangkat tangan kecuali waktu-waktu khusus saja, serta sebagian yang lain di antara keduanya, artinya mengangkat tangan pada waktu berdoa yang memang dianjurkan dan tidak mengangkat tangan pada waktu berdoa yang tidak ada anjurannya. Imam Al-'Izz bin Abdussalam berkata bahwa tidak dianjurkan mengangkat tangan pada waktu membaca doa iftitah atau doa diantara dua sujud. Tidak ada satu haditspun yang shahih yang membenarkan pendapat tersebut.
Begitupula tidak disunahkan mengangkat tangan tatkala membaca doa tasyahud dan tidak dianjurkan berdoa mengangkat tangan kecuali waktu-waktu yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mengangkat tangan. [Fatawa Al-Izz bin Abdussalam hal. 47].
Syaikh Bin Bazz berkata bahwa dianjurkan berdoa mengangkat tangan karena demikian itu menjadi penyebab terkabulnya doa, berdasarkan hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Sesungguhnya Tuhan kalian Maha Hidup lagi Maha Mulia, Dia malu kepada hamba-Nya yang mengankat kedua tangannya (meminta-Nya), Dia kembalikan dalam keadaan kosong tidak mendapat apa-apa". [Hadits Riwayat Abu Dawud].
Dan sanda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Sesungguhnya Allah Maha Baik tidak menerima kecuali yang baik dan
sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman seperti memerintahkan kepada para rasul, Allah berfirman.
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah". [Al-Baqarah : 172].
Dan firman Allah : "Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". [Al-Mukminuun : 51]
Kemudian beliau menyebutkan seseorang yang lusuh mengangkat kedua tangannya ke arah langit berdoa : 'Ya Rabi, ya Rabbi tetapi makanannya haram, minumannya haram dan pakaiannya haram serta darah dagingnya tumbuh dari yang haram, bagaimana doanya bisa dikabulkan .?" [Shahih Muslim, kitab Zakat 3/85-86]
Tidak dianjurkan berdoa mengangkat tangan bila Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengangkat kedua tangannya pada waktu berdoa seperti berdoa pada waktu sehabis salam dari shalat, membaca doa di antara dua sujud dan membaca doa sebelum salam dari shalat serta pada waktu berdoa dalam khutbah Jum'at dan Idul fitri, tidak pernah ada hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat tangan pada waktu waktu tersebut.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah panutan kita dalam segala hal, apa yang ditinggalkan dan apa yang dilaksanakan semuanya suatu yang terbaik buat umatnya, akan tetapi jika dalam khutbah Jum'at khatib membaca doa istisqa', maka dianjurkan mengangkat tangan dalam berdoa sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah Shallallah 'alaihi wa sallam. [Shahih Al-Bukhari, bab Istisqa', bab Jamaah Mengangkat Tangan Bersama Imam 2/21].
Dianjurkan mengangkat tangan dalam berdoa setelah shalat sunnah tetapi lebih baik jangan rutin melakukannya karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak rutin melakukan perbuatan tersebut dan seandainya demikian, maka pasti kita menemukan riwayat dari beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam terlebih para sahabat selalu menyampaikan segala tindakan dan ucapan beliau baik dalam keadaan mukim atau safar.
Adapun hadits yang berbunyi :
"Shalat adalah ibadah yang membutuhkan khusyu' dan berserah diri, maka angkatlah kedua tanganmu dan ucapkanlah : Ya Rabbi, ya Rabbi". [Hadits Dhaif, Fatawa Muhimmmah hal. 47-49].
Dan tidak dianjurkan mengangkat tangan dalam membaca doa thawaf sebab Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkali-kali melakukan thawaf tidak ada satu
riwayatpun yang menjelaskan bahwa beliau berdoa mengangkat tangan pada saat thawaf.
Sesuatu yang terbaik adalah mengikuti ajaran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam dan sesuatu yang terburuk adalah mengikuti perbuatan bid'ah.
Cara Mengangkat Tangan Dalam Berdoa.
Ibnu Abbas berpendapat bahwa cara mengangkat tangan dalam berdoa adalah kedua tangan diangkat hingga sejajar dengan kedua pundak, dan beristighfar berisyarat dengan satu jari, adapun ibtihal (istighasah) dengan mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi. [Sunan Abu Daud, bab Witir, bab Doa 2/79 No. 14950. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Daud].
Imam Al-Qasim bin Muhammad berkata bahwa saya melihat Ibnu Umar berdoa di Al-Qashi dengan mengangkat tangannya hingga sejajar dengan kedua pundaknya dan kedua telapak tangannya dihadapkan ke arah wajahnya. [Dishahihkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/147. Dinisbatkan kepada AL-Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad tetapi tidak ada].
Ketahuilah Bahwa Doa Istisqa' Memiliki Dua Cara
Pertama.
Mengangkat kedua tangan dan mengarahkan kedua telapak tangan ke wajah, berdasarkan dari Umair Maula Abi Al-Lahm bahwa dia melihat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa istisqa di Ahjari Zait dekat dengan Zaura' sambil berdiri mengangkat kedua telapak tangannya tidak melebihi di atas kepalanya dan mengarahkan kedua telapak tangan ke arah wajahnya. [Sunan Abu Daud, kitab Shalat bab Raf'ul Yadain fil Istisqa' 1/303 No. 1168. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Daud 1/226 No. 1035].
Kedua
Mengangkat tagan tinggi-tinggi dan mengarahkan luar telapak tangan ke arah langit dan dalam telapak tangan ke arah bumi. Dari Anas bahwa beliau melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa saat istisqa dengan mengangkat tangan tinggi-tinggi dan mengarahkan telapak tangan sebelah dalam ke arah bumi hingga terlihat putih ketiaknya. [Sunan Abu Daud, kitab Shalat bab Raf'ul Yadain fil Istisqa' 1/303 No. 1168. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Daud 1/226 No. 1035].
diambil dari pesan At-Tibyan di Facebook, October 7 at 5:17pm
Sabtu, 21 November 2009
Lomba Merebahkan Sapi Qurban (untuk disembelih)
Tentunya tidak sembarangan orang yang diperkenankan untuk menyembelih hewan yang akan dikurbankan, namun harus memiliki kriteria yang telah ditetapkan oleh fuqaha dan wajib dimiliki oleh si penyembelih (atau kasarnya jagal kali..hee hee). banyak sekali persyaratan maupun tatacara penyembelihan binatang qurban yang tidak boleh diindahkan oleh setiap muslim yang akan melaksanakannya. Salah satu ketentuan diantara sekian banyak persyaratan itu adalah, si penyembelih harus melakukannya dengan penuh kasih sayang, karena bagaimanapun juga hewan Qurban juga memiliki rasa sakit sebagaimana kita manusia. Seringkali kita jumpai, para jagal hewan qurban, baik yang menyembelih untuk hari raya qurban maupun untuk dijual dipasar-pasar, dalam praktek penyembelihan binatang tidak penuh kasih sayang, mulai dari yang membanting dengan memegang kepalanya, dijegal kakinya, bahkan ada yang sanpai ditusuk-tusuk jantungnya, duh sakitnya..(memang kebanykan para jagal tidak ber-prikehewanan, kejam banget, mungkin yang mereka pikir yang penting dapat banyak uang.....(moga aja ini hanya dhanku saja, karena bisa jadi mereka belum mengethauinya)
Nah, sehubungan dengan itu
Pasang Widget ShoutmiX mu
berjumpa dengan Mas Imoel langsung kupraktekan apa yang kau baca, dan seperti biasa tidak butuh waktu yang lama di blog ini langsung nangkring widget Shoutmix. u u harus pasang juga ya!!!!
Jumat, 20 November 2009
sibuk ganti template lagi
Senin, 16 November 2009
TEMPLETE SITE
http://www.ourblogtemplates.com/2009/10/blogger-templates-noblarum.html
situs penting (lumayan) tentang pernikahan
tapi, bukannya hal yang menyenangkan yang kurasakan, membosankan, gak ada temen gak ada sarapan dan lain-lain.....
kebetulan sekali, aku berteman dengan orang-orang yang lumayan penting, aku bisa mengisi waktu bolosku dengan browsing di interenet, lumayan nambah wawasan dan pengetahuan
kesana-kemari tekan keyboard goyang mouse cari sesuatu yang menarik. akhirnya aku hinggap di laman webnya mas yoga. tau ndak kalian sitenya mas Yoga ngebahas tentang apaa?? Yuppzzz.....sesuai dengan judul postingan ini, site ini bahas tentang seluk beluk pernikahan, mulai masa-masa pencarian pasangan sebelum mengarungi mahligai pernikahan dan bagaimana menjalaninya setelah menikah nanti.
Eh,,,sampek lupa, seperti layaknya situs yang lainnya, site ini juga ada forum diskusinya lho, So, misalnya kalian masih pada bingung dengan materi yang dibaca atau punya maslah yang mengganjal, nggak khawatir mas Admin dan kawan-kawanya insyaallah dapat memberikan solusi. Jadi buat kamu-kamu yang udah pada ngebet nggak bisa nahan kepingin nikah (alasan syar'i tentunya)site ini cocok dech untuk dijadikan referency atau bagi yang belum pingin nikah, site bisa juga untuk dijadikan sebagai wawasan pengetahuan islam, biar banyak persiapan gihtu...
tentunya masih banyak lagi site-site yang ngebahas tentang pernikahan, tapi untuk sementara hanya ini yang dapat aku bagikan.
atau kalua kalian belum puas, kamu-kamu bisa kok langsung tanya sama si empunnya dukun pencarian, itu tuuh siapa lagi kalau bukan mbahh......
...so buruan nikah friends ,,,keep spirit
(btw, kapan kita nikah ya????)
Roma - Pemimpin Libya Muammar Qaddafy kembali membuat sensasi. Ia menggelar 'pesta' sebelum pertemuan KTT Pangan di Roma, Italia, dengan mengundang 200 model cantik. Tapi para model tersebut kecewa usai berpesta. Kenapa?
Diberitakan Reuters, Senin (16/11/2009), para wanita tersebut awalnya mengira akan bersenang-senang. Namun dalam acara tersebut tidak ada hingar bingar pesta, melainkan berisi dakwah tentang kehidupan wanita Islam.
"Ada sekitar 200 wanita dengan usia 18-35 tahun, tinggi 170 cm, dan tidak diperbolehkan mengenakan rok mini atau baju terbuka," tulis sebuah media lokal di Italia.
Para gadis yang sejak awal berharap ada pesta, kemudian diberikan ceramah oleh Qaddafy selama 2 jam. Menurut Qaddafy, pandangan Islam terhadap wanita tidak seperti yang selama ini dianggap oleh dunia Barat. Dibantu oleh seorang penerjemah, acara pun kemudian berlangsung interaktif dengan tanya jawab.
Usai pertemuan, seluruh wanita diberikan oleh-oleh berupa Al Quran dan sebuah buku yang ditulis sendiri oleh Qaddafy.
"Ini tidak seperti pesta VIP yang kami harapkan. Mereka tidak memberi kami segelas air pun," tegas seorang wanita kepada ANSA.
Rencananya Qaddafy akan terus menggelar acara serupa hingga akhir KTT Pangan. (mad/van)
Entah, sudah berapa banyak pujangga yang menafsirkan makna cinta
berapa banyak, penguasa terhina karena cinta
tak terhitung, para bunga desa kehilangan kehormatannya, juga karena dia
siapa yang salah dan siapa yang harus disalahkan....siapa lagi
karena cinta chi pat kai dibuang dari kahayangan
Ada apa dengan cinta sih./???
labkom, 16 November 2009
ketika semua mulai kabur
cara bikin read more buat blogku dewe
kemudian aku mulai ngelayap kesana kemari mencari blog tutorial yang sekiranya dapat membantuku untuk menyelesaikan hajatku. setelah lumayan pilih memilih tutoriall yang agak mudah, akhirnya aku tambatkan tikusku di Blog kepunyaan aKang Rohman (para blogger mania pasti sudah pada ngeh dengan nama ini). Rupanya beliau tetap menjadi jawara dalam masalah tutor-mentutor bagi pemula ini. Dan nggak tanggung-tanggung (emangya siapa yang mau naggung) tutorial ini merupakan Versi yang baru, nggak tahu yang versi lama kayak apa, yang jelas kelebihan dari versi yang baru tersebut adalah, bila kita meng-klik Link read more, maka seluruh artikel yang tersembunyi dapat terbuka dengan seketika tanpa me-loading yang lama. (Sayang sekali, cara ini hanya bisa digunakan jika kita menggunakan template yang baru, jadi kalau template kamu-kamu model yang lama, jangan coba-coba yaa.......
Tidak panjang pikir, gak pakek nalar segera saja tanpa memahami apa yang beliau tulis, langsung aku tuju pada pokok permasalahan. Mataku langsung kuarahkan pada:
1. Sig in di blogger dengan id sobat
2. Klik menu layout
3. Klik menu Edit HTML
4. Klik tulisan Download Template lengkap, silahkan save dulu template sobat, ini untuk mencegah resiko apabila terjadi kesalahan dalam melakukan kesalahan dalam proses editing template
5. Klik kotak kecil di samping tulisan Expand Template Widget, sekali lagi jangan lupa untuk memberi tanda centang dulu yah
6. Tunggu beberapa saat sampai proses selesai
7.
Minggu, 15 November 2009
kok tumben ya?????
Saturday, 14 November 2009 17:31 Nasional
Menurut Direktur Pasca Sarjana IAIN, seminar Gay secara tidak langsung telah mengampayekan homoseksualitas. Dosa besar, ujarnya
Hidayatullah.com--Seminar Nasional berjudul “Nikah Yes! Gay Yes !” yang diadakan fakultas adab IAIN Sunan Ampel hari Kamis (12/9) lalu di Gedung Self Access Center (SAC) mengundang kecaman Direktur Program Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel Prof. Dr. Ahmad Zahro. Menurut Ahmad Zahro, seminar itu sama halnya mempromosikan perilaku homo.
“Seminar tersebut harus dikecam. Sebab, secara tidak langsung telah mengampayekan homoseksualitas,” ujarnya kepada www.hidayatullah.com, Jum’at sore (13/9).
Dia menjelaskan, homoseksualitas sangat berbahaya. Hal itu bisa merusak keberlangsungan kehidupan manusia. Karena itu tidak elok jika “dikampanyekan”, apalagi di kampus Islam.
“Jika manusia menganggap boleh homoseksulitas, apa bedanya dengan perilaku seksual PSK. Jika mau berhubungan tinggal boking PSK saja, tanpa ada status suami istri dan niatan untuk melahirkan generasi,” tegas master alumnus fakultas adab Al-Azhar Kairo Mesir ini.
Lebih lanjut, dia mengatakan, mengampayekan homoseksual seperti mengadakan seminar seperti itu, jika karena faktor kesengajaan, akan mendapat dosa besar.
Sebagaimana diketahui, Rabu, (11/9) Mahasiswa Fakultas Adab Jurusan Sejarah dan Pemikiran Islam (SPI)-IAIN Sunan Ampel Surabaya menggelar seminar bertajuk “Nikah Yes! Gay Yes!” bertempat di Gedung Self Access Centre (SAC) IAIN Sunan Ampel Surabaya dengan mengundang nara sumber Drs. Nakhai, M. Ag, dosen Institut Agama Islam Ibrahimi (IAII) Situbondo dengan Erick Yusufanny seorang pelaku gay dari Gaya Nusantara. [ans/www.hidayatullah.com]
Jumat, 13 November 2009
cara ngomong
setiap hari kamis aku adala mata kuliah ilmu retorika, itu tuh bidang ilmu yang mempelajari bagaimana seni berbicara yang baik, benar, memikat pemirsa dan lain sebagainya. Nah, ketika sedang asyik2nnya browesing secara tak sengaja aku mampir di organisasi.org dan kebetulan disana ada artikel tentang public speaking, ya aku copy aja ...moga aja orangnya gak marah...he ...he. monggo kita waos sareng-sareng he..he..he hik..hik
Tips Cara Mengatasi/Mengurangi Salah Bicara Di Depan Umum/Orang Banyak
Sat, 14/11/2009 - 12:13am — ricksandcoSering dalam praktek public spaker atau berbicara di depan umum, kita mengalami salah bicara atau mau bicara sesuatu tetapi yang keluar dari mulut kita seakan kurang jelas, atau dalam bahasa kerennya disebut slip of the tongue (lidah slip).
Hal tersebut terjadi karena pikiran kita sedang dipenuhi oleh hal-hal yang menekan diri kita , misalnya
apakah nanti acara ini bisa lancar atau tidak. Bisa juga slip of the tongue terjadi karena kita bicara terlalu cepat atau kurang tenang, sehingga kata yang kita ucapkan suka terpeleset.
Jika mengalami hal tersebut saya biasanya berusaha lebih fokus pada apa yang akan direncanakan pada acara tersebut dan bicara agak diperlambat serta konsentrasi pada apa yang akan saya bicarakan.
Dengan berpikir tenang, maka kejadian tersebut juga bisa dikurangi, dan jika terjadi kejadian itu tidak ada salahnya kita mengulang apa yang kurang jelas itu
http://pembawaacarapresenterorgantunggal.blogspot.com
kesunyian malam
sunyi....sepi....
tak terdengar lagi tangisanmu..
yang memecahkan keheningan malam...
tiada lagi raunganmu yang keras...
mengusik kesunyian malam
kini kau diam.
mencoba meresapi, menghayati dan menyimpulkan
segala apa yang telah terjadi siang tadi
kini kau mulai mengerti...memahami
arti kehidupan ini
matamu mulai lelah
kau rebahkan tubuhmu dalam kabut malam
perlahan kau ucapkan "astaghfirullah.... astaghfirullah... astaghfirullah...hamba khilaf ya Allah"
Labkom: 00:30, ketika badan kecapekan
Minggu, 08 November 2009
kajian shubuh yang membosankan
materi kajian pagi kali ini adalah "syarah aqiidah wasitiyah"nya Ibnu Taimiyah. Bidang ilmu yang sangat pokok yang harus dipelajari setiap mukmin baik yang mukallaf maupun belum akil baligh. Karena ilmu ini merupakan salah satu sarana bagi kita untuk mengetahui Rabb kita, yakni Allah subhaanahu wa ta'ala sang pencipta seluruh jagad raya ini, satu-satunya pengendali seluruh komponen kehidupan yang tiada tandingan baginya.
seharusnya aku semangat dalam mengikuti kajian ini, tetapi karena pematerinya gak enak sama sekali, aku jadi males ngikutinya. bagaimana tidak? lha wong pemateri gak asyik banget, udah suaranya keras, lurus-lurus aja, cuma sekedar baca, gak ada keteranganya. emang sih dia itu cocoknya jadi motivator aja, yang suka teriak-teriak lantang ditengah lapangan
ditambah lagi aku ngantuk banget karena ahad kemarin aku seharian bantu-bantu kak Huda di kantor plus setengah hari pad sabtu sebelumnya, capek banget, akhirnya kuputuskan mending tidur aja.....
beberapa menit tidur eh ...temen-temen pada gangguin, dan suara pemateri semakin lantang aja menusuk telingaku...semakin membuatku bosan dan tambah bosan......akhirnya aku keluar saja dari pada sakit hati nantinya......
tetapi, dengan ngambeknya aku pada hari ini bukan berarti aku gak suka dengan materi aqidah ini. aku hanya gak ingin dengan terusa-terusan bertahan dalam halaqah ini membuat aku sakit hati dengan ustadz pemateri...
aku tetap harus memperdalam pemahaman tentang ilmu aqedah sekaligus mengamalkannya. suata saat nanti pasti ketemukan pemateri yang betul-betul mumpuni, menguasai materi mngetahai kondisi jama'ah..... aamin.
semoga posting ini....jadikan kujadikan bahan renungan...
lagi-lagi "IAIN" bikin ulah
Penistaan Al Quran Ala Doktor UIN Yogya | | | |
Penulis: Adian Husaini | |
Pada 5 November 2009, saya mendapat undangan untuk berbicara dalam sebuah seminar di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Seminar bertema ”Islam dan Tantangan Pemikiran Global” itu diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Pesantren Modern Gontor cabang Lombok. Seminar dibuka oleh Gubernur NTB, Tuan Guru Zainul Majdi. Turut memberikan sambutan adalah pimpinan Pondok Pesantren Gontor KH Abdullah Syukri Zarkasyi dan Tuan Guru Sofwan Hakim, ketua Forum Kerjasama Pesantren se-NTB. Seminar dihadiri sekitar 300 pimpinan dan guru-guru pesantren se- NTB. Tim pembicara dari INSISTS dipimpin oleh Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi. Tampaknya, bagi para ulama dan tokoh Islam di NTB, isu liberalisasi Islam sudah cukup akrab dengan mereka. Mereka mengakui, sejumlah masalah yang dibahas dalam seminar sudah terjadi juga di daerah mereka, meskipun dalam skala yang belum masif seperti di sejumlah kota di Pulau Jawa. Salah satu masalah yang sudah mulai dilontarkan kaum liberal di NTB adalah soal ”Desakralisasi al-Quran.” Ada seorang tokoh yang mengaku sempat berdiskusi dengan seorang mahasiswa IAIN Mataram, yang bertanya kepadanya: ”Apakah al-Quran itu benar-benar suci atau dianggap suci?” Mendengar pertanyaan itu saya menjawab dengan agak bercanda, ”Tanyakan pada si mahasiswa, apakah dia benar-benar manusia atau dianggap manusia?” Dalam seminar di NTB, isu ”desakralisasi al-Quran” memang disinggung juga oleh KH Abdullah Syukri Zarkasyi. Gubernur NTB yang juga kandidat doktor ilmu Tafsir di Universitas al-Azhar Kairo, bahkan menguraikan cukup panjang sejarah serangan kaum orientalis terhadap Islam, termasuk terhadap al-Quran. Ia menunjukkan sejumlah contoh kesungguhan dan kesabaran para orientalis dalam menyerang Islam. ”Sehingga dalam pertarungan ini, siapa yang lebih sabar yang akan menang,” ujarnya seraya mengajak para peserta seminar untuk meningkatkan kesabaran dalam berjuang. Proyek ”desakralisasi al-Quran” memang termasuk salah satu tema pokok dalam liberalisasi Islam. Mengikuti tradisi kajian al-Quran model orientalis, sejumlah pemikir liberal tampak berusaha keras meyakinkan kaum Muslim, bahwa al-Quran bukanlah sebuah kitab suci, tetapi kitab yang dianggap suci. Ada yang berusaha keras menulis artikel untuk membuat kaum Muslimin ragu-ragu terhadap kebenaran dan keotentikan al-Quran. Dia mencoba meyakinkan, bahwa al-Quran adalah kitab biasa-biasa saja, yang juga mengandung kesalahan secara tata bahasa. Tentu saja, pekerjaan semacam ini akan sia-sia saja. Meskipun si penulis mendapatkan imbalan tertentu di dunia. Pikiran semacam ini tampaknya cukup luas merasuki pemikiran kalangan akademisi di lingkungan Perguruan Tinggi Islam saat ini. Tentu kita masih ingat, bagaimana seorang dosen IAIN Surabaya yang pada 5 Mei 2006, menerangkan posisi Al-Quran sebagai hasil budaya manusia. Dia katakan, "Sebagai budaya, posisi Al-Quran tidak berbeda dengan rumput. Sebagai budaya, Al-Quran tidak sakral. Yang sakral adalah kalamullah secara substantif.” Sebuah jurnal yang diterbitkan di IAIN Semarang edisi 23 Th. XI/2003, menulis di sampul belakangnya: ”ADAKAH SEBUAH OBJEK KESUCIAN DAN KEBENARAN YANG BERLAKU UNIVERSAL? TIDAK ADA! SEKALI LAGI, TIDAK ADA! TUHAN SEKALIPUN!” Di pengantar redaksinya juga ditegaskan: ”Dan hanya orang yang mensakralkan Qur’anlah yang berhasil terperangkap siasat bangsa Quraisy tersebut.” Mengapa kaum liberal giat dalam mengkampanyekan tema ”desakralisasi al-Quran”, bahwa al-Quran bukanlah kitab suci? Ternyata, jika kita cermati, tujuan mereka adalah ingin memberikan legitimasi terhadap masuknya berbagai metode penafsiran al-Quran, di luar ilmu Tafsir al-Quran. Dengan meletakkan posisi al-Quran sebagai teks biasa, teks sastra, teks budaya, atau teks sejarah, yang sama dengan teks-teks lain, maka dimungkinkan masuknya model pemahaman al-Quran yang baru, seperti hermeneutika. Di NTB itulah, saya lebih berkesempatan membaca sebuah buku berjudul Arah Baru Studi Ulum al-Quran: Memburu Pesan Tuhan di Balik Fenomena Budaya karya seorang dosen STAIN di Jawa Timur, yang juga doktor lulusan UIN Yogyakarta. Sebut saja inisialnya ”AW”. Tesis master dosen ini juga sudah diterbitkan menjadi sebuah buku dengan judul Menggugat Otentisitas Wahyu Tuhan, yang juga menolak kesucian al-Quran. Buku Arah Baru Studi Ulum Al-Qur’an, semakin menegaskan, adanya kecenderungan dan gerakan penghancuran ulumul-Quran para ulama Islam, digantikan dengan teori-teori ilmu sosial para ilmuwan Barat. AW sangat getol dalam mempromosikan penggunaan hermeneutika untuk – katanya – memahami pesan Tuhan yang terperangkap dalam Mushaf Utsmani. Seperti biasa, para pengguna hermeneutika biasanya melakukan proses desekralisasi teks al-Quran. Itu pula yang dilakukan dosen STAIN ini. Simaklah pandangan penulis tentang al-Quran berikut ini: ”Dalam karya ini, saya membedakan antara wahyu, al-Qur’an, dan Mushaf Usmani. Ketiganya adalah tiga nama yang kendati mengacu pada satu substansi, tetapi kadar muatan ketiganya berbeda. Wahyu sebagai pesan otentiks Tuhan masih memuat keseluruhan pesan Tuhan; al-Qur’an sebagai wujud konkret pesan Tuhan dalam bentuk bahasa Arab oral memuat kira-kira sekitar 50 persen pesan Tuhan; dan Mushaf Usmani sebagai wujud konkret pesan Tuhan dalam bentuk bahasa Arab tulis hanya memuat kira-kira tiga puluh persen pesan Tuhan. Jika selama menjadi wahyu masih memuat keseluruhan pesan Tuhan, tidak demikian halnya ketika telah menjadi al-Quran dan Mushaf Usmani. Hal itu terjadi, bukan karena Tuhan tidak mampu menjamin keabadian pesan-Nya, melainkan karena keterbatasan Bahasa Arab yang dijadikan wadah pesan Tuhan yang tak terbatas itu.” (hal.vii). Saya sangat prihatin dan sekaligus kasihan membaca berbagai uraian dalam buku ini. Sebab, buku ini ditulis oleh seorang dosen agama dan doktor lulusan UIN Yogya. Selain disebarkan melalui tulisan, dosen ini tentu juga mengajarkan pemikirannya kepada para mahasiswanya. Banyak sekali kekacauan dan kerancuan pemikirannya, yang tentu saja memerlukan terapi yang sangat serius. Marilah kita lihat contoh-contoh kekacauan berpikir dosen yang dinyatakan lulus doktornya di UIN Yogya dengan predikat cum laude ini. Dia menulis sebagai berikut: ”Ketika pesan Tuhan diwadahkan ke dalam bahasa Arab itu, maka Muhammad sebagai agen tunggal Tuhan yang juga sebagai masyarakat Arab memilih lafaz dan makna tertentu yang mampu memuat dua pesan, yakni pesan Tuhan dan pesan masyarakat Arab sebagai pemilik bahasa Arab. Implikasinya, teori interpretasi yang hanya mengacu kepada fenomena kebahasaan semacam tafsir, hanya mampu menemukan pesan masyarakat Arab sebagai pemilik bahasa Arab. Sedang pesan Tuhan yang ada di dalamnya belum tersentuh sedikit pun. Oleh karena itu, diperlukan sebuah teori interpretasi lain yang dinilai mampu menemani tafsir, sehingga yang terungkap bukan hanya pesan pemilik bahasa,tetapi juga pesan Tuhan. Hermeneutika tampaknya bisa menjadi mitra tafsir guna mengungkap pesan Tuhan di balik Bahasa Arab sebagai fenomena budaya.” (hal.viii). Sekilas saja, kita bisa menilai, bahwa kata-kata si dosen STAIN itu sebenarnya asbun (asal bunyi). Tuduhan bahwa Ilmu Tafsir selama ini tidak mampu menangkap pesan Allah dalam al-Quran adalah suatu bentuk pernyataan asal-asalan. Tentu kita tidak bisa menyimpulkan si dosen ini ”sakit jiwa”, sebab bisa meraih gelar doktor dari UIN Yogya dengan predikat cum laude dan bisa menulis banyak buku. Tetapi, yang jelas, selama 1400 tahun lebih, umat Islam di seluruh dunia telah memahami al-Quran dengan menggunakan Ilmu Tafsir dan tidak menggunakan hermeneutika. Lalu, tiba-tiba di ”zaman edan” ini muncul ”pemikir luar biasa hebat” dari UIN Yogya yang dengan gagah berani menyimpulkan: ”teori interpretasi yang hanya mengacu kepada fenomena kebahasaan semacam tafsir, hanya mampu menemukan pesan masyarakat Arab sebagai pemilik bahasa Arab. Sedang pesan Tuhan yang ada di dalamnya belum tersentuh sedikit pun.” Karena berlagak menjadi mujtahid besar itulah maka pengguna hermeneutika -- seperti penulis buku ini -- lalu bersikap sok hebat dan merendahkan martabat, keilmuan, dan keikhlasan Khalifah Usman bin Affan serta para ulama Islam terkemuka. Tapi, ironisnya, pada saat yang sama, kaum liberal juga sangat hormat dan bertaklid buta begitu saja kepada Mohammed Arkoun, Nasr Hamid Abu Zayd, Khaled Abou el-Fadl, Farid Essac, Paul Ricour, Fazlur Rahman, Hegel, dan sebagainya. Simaklah sejumlah ungkapan AW tentang Mushaf Usmani berikut ini: ”Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa proses pembukuan al-Quran diwarnai campur tangan Utsman dalam posisinya sebagai khalifah, yang oleh Abu Zayd disebut sebagai ”dekrit” khalifah.” (hal. 169)... ”Maka tidak bisa disalahkan kiranya jika diasumsikan bahwa di balik keputusan khalifah Utsman tersebut mengandung adanya unsur ideologis, terutama ideologi pemilik bahasa yang dipilih menjadi bahasa Mushaf Usmani.” (hal. 170)...”Lebih-lebih, Khalifah Utsman telah menghilangkan dan menyensor bahkan memusnahkan korpus kitab-kitab individu, seperti milik Ibnu Mas’ud dan Siti Hafsah. Ini jelas berimplikasi pada pemusatan pembacaan hanya pada Mushaf Usmani. Jika boleh memberi istilah, Mushaf Usmani ini telah menjadi ”penjara” bagi pesan rahasia Tuhan. Penjara yang dimaksud di sini adalah ideologi Quraisy yang melingkupinya, dan bahkan antara Quraisy dan al-Qur’an (Mushaf Usmani) merupakan dua anak kembar yang saling bersanding dan dua cabang yang berakar sama, yang dengannya mereka mencoba menancapkan hegemoninya.” (hal. 172). Begitulah pandangan doktor UIN Yogya yang sangat merendahkan martabat Sayyidina Utsman bin Affan dan menistakan al-Quran. Sebenarnya, jika AW mau mengungkapkan berbagai penjelasan dalam kitab Ulumul Quran, maka dengan mudah ditemukan penjelasan seputar tindakan Khalifah Utsman r.a. yang sangat mulia dan luar biasa besar jasanya dalam kodifikasi Mushaf al-Quran. Tapi, dia lebih percaya kepada pendapat-pendapat orientalis yang memberikan berbagai tuduhan dan sangkaan terhadap Khalifah Utsman r.a., menantu Rasulullah saw, dan termasuk salah satu sahabat yang dijamin masuk sorga oleh Rasulullah saw. Tindakan Sayyidina Utsman itu pun sudah mendapat pesertujuan dari semua sahabat, termasuk Abdullah bin Mas’ud dan Ali bin Abi Thalib. Tidak ada seorang sahabat Nabi pun yang menentang tindakan Utsman r.a., karena memang kodifikasi al-Quran itu bukan dilakukan untuk kepentingan politik atau kesukuan. Karena itulah, sepanjang sejarah Islam, meskipun terjadi berbagai konflik politik, tidak pernah terpikir suatu rezim untuk membuat al-Quran baru. Betapa pun kerasnya konflik antara Ali dan Mu’awiyah, keduanya tetap menjadikan Mushaf Utsmani sebagai pedoman. Setelah Abbasiyah berkuasa, mereka juga tidak mengganti Mushaf Utsmani dengan Mushaf baru. Maka, tuduhan-tuduhan keji terhadap Sayyidina Utsman r.a. dan Mushaf Utsmani sebenarnya sangat tidak ilmiah dan hanya berlandaskan kebodohan dan kebencian. Kajian terakhir yang menyudutkan Mushaf Usmani, misalnya datang dari seorang orientalis Kristen Jerman (berasal dari Lebanon) yang menggunakan nama samaran Christoph Luxenberg. Sebagaimana para pendahulunya, Luxenberg juga menggugat al-Quran sebagai “wahyu” yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw. Ia mencoba menggugurkan keyakinan kaum Muslim bahwa al-Quran adalah “tanzil”, “suci”, bebas dari kesalahan, sebagaimana ditegaskan dalam al-Quran (QS 15:9). Menurut Luxenberg -- dengan melakukan kajian semantic terhadap sejumlah kata dalam al-Quran Arab yang diambil dari perbendaharaan bahasa Syriac -- Al Qur'an yang ada saat ini (Mushaf Utsmani) adalah salah salin (mistranscribed) dan berbeda dengan teks aslinya. Teks asli Al Qur'an, simpulnya, lebih mirip bahasa Aramaic, ketimbang Arab. Dan naskah asli itu telah dimusnahkan Khalifah Usman bin Affan. Dengan kata lain, al-Quran yang dipegang oleh kaum Muslim saat ini, bukanlah wahyu Allah SWT, melainkan akal-akalan Utsman bin Affan r.a. Lunxenberg – seperti banyak orientalis lainnya – mempertanyakan motivasi Utsman bin Affan melakukan kodifikasi al-Quran. Ia menduga, teks al-Quran yang dimusnahkan Utsman bin Affan berbeda dengan teks Mushaf Utsmani yang sekarang ini. Tuduhan semacam ini sama sekali tidak beralasan, sebab proses kodifikasi al-Quran di zaman Utsman bin Affan sangat terbuka kerjanya, dan al-Quran selalu diingat oleh ratusan, ribuan – bahkan kini jutaan kaum Muslimin. Setiap kekeliruan akan selalu dikoreksi oleh kaum Muslim. Tetapi, para orientalis memang tidak pernah berhenti untuk menyerang al-Quran dengan berbagai cara. Ironisnya, cara-cara orientalis semacam ini sekarang dilakukan oleh beberapa akademisi dari kalangan Perguruan Tinggi Islam sendiri. Bahkan, tuduhan-tuduhan tidak beradab terhadap Khalifah Utsman bin Affan radhiyallahu anhu seperti yang dilakukan doktor UIN Yogya itu juga kemudian dialamatkan kepada Imam al-Syafii rahimahullah. Dengan menjiplak begitu saja pendapat Nasr Hamid Abu Zayd, tanpa sikap kritis sedikit pun, AW menulis: ”Al-Quran versi bahasa Quraisy inilah yang diperjuangkan oleh Imam Syafi’i sebagai wahyu Tuhan yang layak dihormati hingga pada teks tulisannya, sebagai konsekuensi logis di mana dan dalam suku apa ia dilahirkan.” (hal. 170). Tentu sangatlah tidak beradab memberikan tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar kepada seorang ulama besar seperti Imam Syafii, yang begitu besar jasanya kepada umat Islam. Apalagi memberikan tuduhan dan prasangka negatif kepada sahabat-sahabat Rasulullah saw. Umat Islam sangat mencintai Nabi Muhammad saw, dan tentu, umat Islam juga sangat mencintai para sahabatnya dan juga pelanjut risalahnya, yaitu para ulama yang alim dan shalih. Adab seperti inilah yang seharusnya dijaga dalam dunia ilmiah di lingkungan Perguruan Tinggi Islam. Tindakan menghujat dan melecehkan al-Quran, sahabat, dan ulama, tidak patut dilakukan oleh seorang Muslim, meskipun dengan mengatasnamakan kebebasan ilmiah dan sikap kiritis. Apalagi, faktanya, doktor UIN Yogya ini juga sama sekali tidak bersikap kritis ketika mengutip pendapat-pendapat para orientalis dan pemikir liberal. Ia menolak pemahaman bahwa lafaz dan makna al-Quran (Mushaf Utsmani) berasal dari Allah, sehingga bersifat sakral (suci), dan membacanya dalam bentuk tartil pun dinilai sebagai membaca wahyu Allah dan si pembaca mendapatkan pahala. Menurut sang doktor UIN Yogya tersebut, yang sakral dari Mushaf Utsmani hanyalah maknanya, sementara lafaznya tidak sakral. ”Namun demikian, lafadznya, sebagai wadah pesan Tuhan tetap harus dihormati. Karena itu, yang dianjurkan membaca di sini adalah dalam arti mengungkap pesan itu, bukan tartilnya. Karena pesan itu terdapat dalam bahasa yang profan, maka diperlukan alat apa saja yang secara metodologis absah digunakan dalam sebuah kajian ilmiah, termasuk hermeneutika.” (hal. 184). Membaca pemikiran doktor cum laude dari UIN Yogya ini, tentu wajar jika selama ini kita mempertanyakan, mengapa penggunaan hermeneutika dalam studi al-Quran terus digalakkan di Perguruan Tinggi Islam. Tampak jelas, bagaimana pemikiran sang doktor ini dalam menistakan al-Quran, para sahabat Nabi Muhammad saw, dan para ulama Islam yang sangat kredibel. Kita bisa melihat bagaimana tendensiusnya kajian yang mempromosikan hermeneutika sebagai metode alternatif dalam penafsiran al-Quran. Kajian semacam ini jauh dari sikap ilmiah yang bermutu. Maka, adalah aneh, ketika seorang guru besar di UIN Yogya, Prof. Dr. Hamim Ilyas, membuat kriteria bahwa salah satu ciri kaum fundamentalis adalah menolak penggunaan hermeneutika dalam penafsiran al-Quran. Mengapa muncul kegilaan pada hermeneutika dan penistaan Ilmu Tafsir pada sebagian akademisi di Perguruan Tinggi Islam? Kita menemukan jawabannya pada artikel Dr. Syamsuddin Arif di Harian Republika (30 September 2004), yang berjudul “Kisah Intelektual Nasr Hamid Abu Zayd”: “Terus-terang saya tidak begitu tertarik oleh teori dan ide-idenya mengenai analisis wacana, kritik teks, apalagi hermeneutika. Sebabnya, saya melihat apa yang dia lontarkan kebanyakan -- untuk tidak mengatakan seluruhnya -- adalah gagasan-gagasan nyeleneh yang diimpor dari tradisi pemikiran dan pengalaman intelektual masyarakat Barat… Orang macam Abu Zayd ini cukup banyak. Ia jatuh ke dalam lubang rasionalisme yang digalinya sendiri. Ia seperti istri Aladdin, menukar lampu lama dengan lampu baru yang dijajakan oleh si tukang sihir.” Dan memang faktanya, para pengguna hermeneutika dan pengecam Tafsir al-Quran, hingga kini tidak pernah mampu membuat satu Tafsir al-Quran pun. Sebab, tampaknya, ”maqam” mereka baru sampai pada tahap merusak dan hanya isapan jempol belaka, jika diangggap para hermeneut ini mampu menciptakan metode Tafsir al-Quran baru yang sanggup menandingi kehebatan Ilmu Tafsir, Ilmu Ushul Fiqih, dan sebagainya. Bahkan, tampak jelas, buku karya doktor UIN Yogya ini pun tidak menunjukkan contoh, bagaimana metode dan model Studi al-Quran yang baru dan hebat. Kita yakin, al-Quran ini Kalamullah. Al-Quran adalah milik Allah. Dan pasti, Allah yang menjaganya dari berbagai upaya untuk merusaknya. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang tahu diri! Tidak patut burung emprit berlagak seperti burung elang. Wallahu a’lam. (Malang, 7 November 2009). |
Senin, 02 November 2009
belajar bahasa Arab memang mudah! caranya...???
bersambung
intinya adalah kerahkan segala potensi yang ada dalam mempelajari bahasa akhirat ini, baik hati, pendengaran, penglihatan, tangan harus kita optimalkan dalam mempelajarinya yakin dech...kamu-kamu pasti bisa
Bisnis Surat Kabar di AS Kian Terpuruk
Anwar Khumaini - detikNews
Foto: ilustrasi
Washington - Perusahaan jaringan media besar di Amerika Serikat, Freedom Communications, mengumumkan akan menutup salah satu surat kabar yang mereka miliki, The East Valley Tribune yang terbit di Arizona. Penyebabnya: krisis di industri surat kabar.
The East Valley Tribune, koran yang mempekerjakan lebih dari 140 karyawan akan naik cetak terakhir pada 31 Desember 2009 mendatang. Edisi website-nya juga akan ditutup.
The East Valley Tribune yang terbit tiga kali dalam seminggu adalah koran kedua di Arizona yang akan tutup sepanjang tahun 2009 ini. The Gannett, sebelumnya telah gulung tikar pada Mei lalu.
"Sayang, kita tidak bisa mengelola dengan baik East Valley Tribune," kata Redaktur Eksekutif East Valley Tribune, Burl Osborne seperti dilansir AFP, Selasa (3/11/2009).
"Sehingga, dampaknya kita mengalami kesulitan untuk meneruskan bisnis ini dan hingga akhirnya terpaksa harus berhenti operasi," sesalnya.
Dua media yang juga gulung tikar baru-baru ini di AS adalah Rocky Mountain News dan Seattle Post yang telah berhenti cetak dan cuma terbit edisi online.
Christian Science Monitor, juga telah gulung tikar tahun ini dan cuma terbit edisi online setelah cetak selama kuranglebih 100 tahun.
Freedom Communications Inc adalah perusahaan jaringan media besar di AS yang memiliki The Orange County Register di California selatan, dan Media General Inc. Freedom juga menerbitkan Richmond Times- Dispatch di Virginia. Krisis industri surat kabar di AS akhirnya juga membuat perusahaan media raksasa ini kena getahnya. (anw/van)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
Minggu, 01 November 2009
download sofware Alarm
kemudian aku teringat bahwa setiap hari senin kami ada acara apel pagi yang dimulai pikul 06.30. dan tiba-tiba saja, aku mengingat kejadian yang membuatku selalu terlambt
akhirnya kudownload alarm biar gak telat terus ..hhhhhh
link http://www.ornj.net/citrus/
http://www.tarsoft.com/
http://www.freedownloadscenter.com/Search/alarm.html
Dunia Ini
Bagian Dunia |
Oleh
Sebagian Salaf berkata, “Wahai manusia, engkau membutuhkan bagian dunia, tetapi terhadap akhirat engkau lebih membutuhkannya. Jika engkau memulainya dengan dunia, maka engkau telah mengabaikan akhirat, sedangkan duniamu ada dalam titik bahaya. Dan jika engkau memulainya dengan akhirat, maka engkau memperoleh duniamu, karena itu lakukanlah dengan baik.”[1] Bagaimana seseorang dapat menikmati kehidupan sedangkan dia tahu Al-Hasan al-Bashri menulis surat kepada ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz rahimahullah, beliau berkata, “Amma ba'du: Dunia adalah sebuah perjalanan, bukan tempat menetap. Allah menurunkan Adam ke dunia sebagai balasan atas apa yang dia lakukan, maka berhati-hatilah wahai Amirul Mukminin, karena sesungguhnya bekal dunia adalah dengan meninggalkannya dan kekayaannya adalah kefakirannya. Setiap saat ada yang terbunuh di dalamnya, terhinalah orang yang memuliakannya, dan fakirlah orang yang mengumpulkannya. Ia bagaikan racun mematikan yang diminum oleh orang yang tidak mengetahuinya, maka jadilah engkau seperti orang yang sedang mengobati luka, dia merasakan demam dalam waktu yang singkat karena merasa takut akan sesuatu yang menyakitkan dalam waktu yang lama dan bersabarlah menelan obat karena takut akan musibah yang berkepanjangan. Berhati-hatilah terhadap alam yang menipu dan penuh dengan hayalan ini, sebuah alam yang dihiasi dengan tipuan, dilukiskan dengan sebuah angan-angan sehingga semua materi duniawi ini menjadi mulia bagaikan seorang pengantin yang cantik menawan. Semua mata dan hati memandang kepadanya dan jiwa pun merasakan kerinduan yang mendalam kepadanya, akan tetapi dia adalah seorang pembunuh yang membunuh suaminya. Tidak ada seorang pun yang bisa mengambil pelajaran atas sesuatu yang telah berlalu darinya dan tidak ada seorang pun yang merasa takut atas apa yang menimpa orang sebelumnya. Tidak ada seorang pun yang mengenal Allah ketika hal itu disebutkan kepadanya sehingga dia mengingat-Nya. Orang yang rindu akan dunia dengan mendapatkan kebutuhannya sehingga dia menjadi lupa dan lalai, dia disibukkan dengannya sehingga hampir saja kedua kakinya terpeleset, yang berakhir kepada sebuah penyesalan dan kerugian yang sangat besar. Dia keluar tanpa membawa bekal, lalu mempersembahkan sesuatu tanpa alas. Berhati-hatilah wahai Amirul Mukminin! Jadilah engkau sebagai orang yang paling tertawan di dalamnya. Berhati-hatilah! Karena orang yang mendapatkan dunia, setiap kali dia menginginkan sebuah kesenangan, maka hanya sesuatu yang mereka bencilah yang didapatkan, kemegahan mengantarkannya kepada sebuah bencana, keabadian yang mereka harapkan hanyalah sebuah bayangan semu, kebahagiaan mereka teracuni oleh kesedihan, sesuatu yang pergi tidak akan bisa kembali, dan dia pun tidak akan tahu apa yang akan dia dapatkan. Angan-angannya adalah kebohongan, harapannya adalah kebathilan, kejernihannya adalah kekeruhan, kehidupannya adalah kesengsaraan, dan semua manusia hidup di dunia dalam keadaan yang membahayakan. Nabimu, Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditawarkan kunci dan gudang harta dunia, akan tetapi beliau menolaknya, dia tidak mau mencintai sesuatu yang dibenci oleh Penciptanya atau memuliakan sesuatu yang dihinakan oleh Malik (Raja)nya. Dunia dihamparkan kepada orang-orang shalih sebagai cobaan bagi mereka dan dibentangkan kepada musuh-musuh Allah sebagai tipuan. Diriwayatkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada Musa Alaihissalam, ‘Jika engkau melihat kekayaan yang memihak, maka katakanlah, ‘Ini adalah sebuah dosa yang disegerakan,’ dan jika engkau melihat sebuah kefakiran, maka katakanlah, ‘Selamat datang syi’ar orang yang shalih.’”[3] Saudaraku tercinta… Saudaraku, dunia melipat dihadapamu sedangkan matahari akhirat sudah datang menghadap kepadamu, tetapi bagaimana keadaanmu sekarang ini? Dan bagaimana engkau melihat masalah ini? Dunia adalah fatamorgana yang terus memanjang dan merupakan malam yang gelap… pencari dunia bagaikan orang yang meminum air lautan, semakin banyak dia meminumnya, maka akan semakin haus.[6] Dunia itu tidak memiliki batas dan tidak memiliki akhir, kecuali dengan sikap qana’ah dan ridha terhadap apa yang telah ditentukan oleh Allah Subahanhu wa Ta'ala dengan memanfaatkan siang dan malam hanya untuk taat kepada Allah Jalla wa’ala. Malik bin Dinar rahimahullah berkata, “Ahli dunia keluar dari dunia akan tetapi mereka belum merasakan sesuatu yang paling nikmat di dalamnya.” Beliau ditanya, ‘Apakah itu?’ Beliau menjawab, ‘Mengenal Allah Ta’ala.’” [7] Wahai saudaraku, lihatlah keadaan orang-orang shalih ketika sakaratul maut, kalian akan melihat sebuah keindahan dan kesejukan dalam jiwa-jiwa yang tenang, dan lihat pula keadaan yang jauh berbeda dengannya pada jiwa-jiwa orang yang memakan barang haram, berjalan di belakang materi duniawi beserta gemerlapnya. Seorang hamba hanya bersedih sedang Rabb-lah Yang menentukan, Semua kebaikan ada dalam pilihan Sang Pencipta, Abud Darda’ Radhiyallahu 'anhu berkata, “Seandainya bukan karena tiga hal, niscaya aku berharap untuk berada di dalam bumi, bukan di atasnya. Seandainya bukan karena saudara-saudara yang datang kepadaku untuk memilih kata-kata yang indah sebagaimana buah matang yang dipilih dan dipetik atau karena menjadikan wajahku berdebu karena sujud kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala atau karena berjuang di jalan-Nya.”[8] Inilah cinta yang jujur di jalan Allah dan inilah sikap yang tepat dalam menggunakan waktu. Demi Allah, itulah harapan yang baik dan indah. Wahib bin al-Ward rahimahullah berkata, “Zuhud terhadap dunia adalah sikapmu yang tidak merasa putus asa terhadap orang lain karena sesuatu yang tidak engkau dapatkan dan engkau tidak gembira dengan apa-apa yang engkau dapatkan dari dunia.”[9] [Disalin dari kitab Ad-Dun-yaa Zhillun Zaa-il, Penulis ‘Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim, Edisi Indonesia Menyikapi Kehidupan Dunia Negeri Ujian Penuh Cobaan, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir] http://assunnah-qatar.com/index.php?option=com_content&task=view&id=639&Itemid=1
|
Rabu, 28 Oktober 2009
download kitab I'rab Arbai'n An Nawawi, mau..mau...mau
permasalahanya, aku termasuk mahasiswa yang agak malas dikit, meskipun aku tahu kemampuan pemahaman bahasa arab dan otakku biasa-biasa saja yang seharusnya membuatku lebih rajin sedikit agar mampu mengejar ketinggalan.
hebatnya lagi, setiap ada tugas pasti selalu terlambat kukerjakan dan selalu kurjakan dengan tergesa-gesa (bgaiman tidak lha wong pemalas...) اللهم إني أعوذبك من الخزن و البخل....... الخ
akhirnya tiada cara lain, aku harus lembur kerjainnya....di Labkom tentunya...sambil online...dan cari-cari cara I'rab melalui internet (untung gratis..alhamdulillah kalu tidak)
setelah sekian jam browsing, berbagai macam site kukunjungi, blog kusebrangi, forum kutiliki, FB kulewati,,....akhirnya kutemukan juga salah satu kitab yang ngebahas tentang I'rab. tidak tanggung-tanggung...yang dibahas adalah kitab arba'in an nawawi yang kesohor itu.gak tunggu suwe-suwe tak download wae dan mencoba mempelajarinya (masih kaku,,,bro bahasamu...kayaknya gak ,,,,,)
lumayan..dapat dijadikan referensi sekaligus hafalan hadist....
oya bagi teman-teman yang mau download ikuti aja link dibawah ini...oke selamt belajar bahsa arab......keep spirit (halah-halah...koyok opo ae...)
http://www.saaid.net/book/open.php?cat=90&book=3869
link tersebut kuperoleh dari http://www.perpustakaan-islam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=60:irab-al-arbain-an-nawawiyah&catid=55:bahasa-arab
semoga membawa manfaat.. aamin...
............................
Selasa, 27 Oktober 2009
‘Iffah Sebuah Kehormatan Diri
Penulis : Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah
Persaingan hidup yang semakin tinggi dan keras banyak memunculkan perilaku umat yang melanggar batasan syariat. Bila perbuatan suka meminta-minta sudah bisa menyebabkan kemuliaan seseorang jatuh, maka yang lebih berat dari sekedar meminta-minta –seperti korupsi, mencuri, merampok, dsb.– lebih menghinakan pelakunya. Namun toh perbuatan tersebut semakin banyak dilakukan. Termasuk maraknya perilaku kaum wanita, hanya demi menginginkan enaknya hidup, mereka rela melakukan perbuatan yang menghilangkan kemuliaan mereka. Padahal agama ini telah menuntunkan agar mereka senantiasa menjaga kemuliaan diri mereka.
‘Iffah, sebuah kata yang pernah atau biasa kita dengar. Si Fulan ‘afif atau si Fulanah ‘afifah merupakan sebutan bagi lelaki dan wanita yang memiliki ‘iffah. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan ‘iffah itu?
Secara bahasa, ‘iffah adalah menahan. Adapun secara istilah; menahan diri sepenuhnya dari perkara-perkara yang Allah haramkan. Dengan demikian, seorang yang ‘afif adalah orang yang bersabar dari perkara-perkara yang diharamkan walaupun jiwanya cenderung kepada perkara tersebut dan menginginkannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لاَ يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتَّى يُغْنِيَهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ
“Dan orang-orang yang belum mampu untuk menikah hendaklah menjaga kesucian dirinya sampai Allah menjadikan mereka mampu dengan karunia-Nya.” (An-Nur: 33)
Termasuk dalam makna ‘iffah adalah menahan diri dari meminta-minta kepada manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ
“Orang yang tidak tahu menyangka mereka (orang-orang fakir) itu adalah orang-orang yang berkecukupan karena mereka ta’affuf (menahan diri dari meminta-minta kepada manusia).” (Al-Baqarah: 273)
Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu mengabarkan bahwa orang-orang dari kalangan Anshar pernah meminta-minta kepada Rasullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak ada seorang pun dari mereka yang minta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melainkan beliau berikan hingga habislah apa yang ada pada beliau. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda kepada mereka ketika itu:
مَا يَكُوْنُ عِنْدِي مِنْ خَيْرٍ لا أدَّخِرُهُ عَنْكُمْ، وَإِنَّه مَنْ يَسْتَعِفّ يُعِفّه اللهُ، وَمَنْ يَتَصَبَّرُ يُصَبِّرَهُ اللهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللهُ، وَلَنْ تُعْطَوْا عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ
“Apa yang ada padaku dari kebaikan (harta) tidak ada yang aku simpan dari kalian. Sesungguhnya siapa yang menahan diri dari meminta-minta maka Allah akan memelihara dan menjaganya, dan siapa yang menyabarkan dirinya dari meminta-minta maka Allah akan menjadikannya sabar. Dan siapa yang merasa cukup dengan Allah dari meminta kepada selain-Nya maka Allah akan memberikan kecukupan padanya. Tidaklah kalian diberi suatu pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.” (HR. Al-Bukhari no. 6470 dan Muslim no. 1053 )[1]
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan: “Dalam hadits ini ada anjuran untuk ta’affuf (menahan diri dari meminta-minta), qana’ah (merasa cukup) dan bersabar atas kesempitan hidup dan selainnya dari kesulitan (perkara yang tidak disukai) di dunia.” (Syarah Shahih Muslim, 7/145)
Menjadi wanita yang ‘afifah
Bila seorang muslim dituntut untuk memiliki ‘iffah maka demikian pula seorang muslimah. Hendaknya ia memiliki ‘iffah sehingga ia menjadi seorang wanita yang ‘afifah, karena akhlak yang satu ini merupakan akhlak yang tinggi, mulia dan dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan akhlak ini merupakan sifat hamba-hamba Allah yang shalih, yang senantiasa menghadirkan keagungan Allah dan takut akan murka dan azab-Nya. Ia juga menjadi sifat bagi orang-orang yang selalu mencari keridhaan dan pahala-Nya.
Berkaitan dengan ‘iffah ini, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh seorang muslimah untuk menjaga kehormatan diri, di antaranya:
Pertama: Menundukkan pandangan mata (ghadhul bashar) dan menjaga kemaluannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَقٌلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ
“Katakanlah kepada wanita-wanita mukminah: Hendaklah mereka menundukkan pandangan mata mereka dan menjaga kemaluan mereka…” (An-Nur: 31)
Asy-Syaikh Muhammad Amin Asy-Syinqithi rahimahullah berkata: “Allah Jalla wa ‘Ala memerintahkan kaum mukminin dan mukminat untuk menundukkan pandangan mata mereka dan menjaga kemaluan mereka. Termasuk menjaga kemaluan adalah menjaganya dari perbuatan zina, liwath (homoseksual) dan lesbian, dan juga menjaganya dengan tidak menampakkan dan menyingkapnya di hadapan manusia.” (Adhwa-ul Bayan, 6/186)
Kedua: Tidak bepergian jauh (safar) sendirian tanpa didampingi mahramnya yang akan menjaga dan melindunginya dari gangguan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تُسَافِر امرَأَةٌ إِلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ
“Tidak boleh seorang wanita safar kecuali didampingi mahramnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1862 dan Muslim no. 1341)
Ketiga: Tidak berjabat tangan dengan lelaki yang bukan mahramnya. Karena bersentuhan dengan lawan jenis akan membangkitkan gejolak di dalam jiwa yang akan membuat hati itu condong kepada perbuatan keji dan hina.
Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah berkata: “Secara mutlak tidak boleh berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram, sama saja apakah wanita itu masih muda ataupun sudah tua. Dan sama saja apakah lelaki yang berjabat tangan denganya itu masih muda atau kakek tua. Karena berjabat tangan seperti ini akan menimbulkan fitnah bagi kedua pihak. ‘Aisyah radhiallahu ‘anhu berkata tentang teladan kita (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam):
مَا مَسَتْ يَدُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَ امْرَأَةٍ إِلاَّ امْرَأَةً يَمْلِكُهَا
“Tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menyentuh tangan wanita, kecuali tangan wanita yang dimilikinya (istri atau budak beliau).” (HR. Al-Bukhari, no. 7214)
Tidak ada perbedaan antara jabat tangan yang dilakukan dengan memakai alas/ penghalang (dengan memakai kaos tangan atau kain misalnya) ataupun tanpa penghalang. Karena dalil dalam masalah ini sifatnya umum dan semua ini dalam rangka menutup jalan yang mengantarkan kepada fitnah.” (Majmu’ Al-Fatawa, 1/185)
Keempat: Tidak khalwat (berduaan) dengan lelaki yang bukan mahram. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan dalam titahnya yang agung:
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ وَ مَعَهَا ذُوْ مَحْرَمٍ
“Tidak boleh sama sekali seorang lelaki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali bila bersama wanita itu ada mahramnya.” (HR. Al-Bukhari no. 5233 dan Muslim no. 1341)
Kelima: Menjauh dari hal-hal yang dapat mengundang fitnah seperti mendengarkan musik, nyanyian, menonton film, gambar yang mengumbar aurat dan semisalnya.
Seorang muslimah yang cerdas adalah yang bisa memahami akibat yang ditimbulkan dari suatu perkara dan memahami cara-cara yang ditempuh orang-orang bodoh untuk menyesatkan dan meyimpangkannya. Sehingga ia akan menjauhkan diri dari membeli majalah-majalah yang rusak dan tak berfaedah, dan ia tidak akan membuang hartanya untuk merobek kehormatan dirinya dan menghilangkan ‘iffah-nya. Karena kehormatannya adalah sesuatu yang sangat mahal dan ‘iffah-nya adalah sesuatu yang sangat berharga.2
Memang usaha yang dilakukan untuk sebuah ‘iffah bukanlah usaha yang ringan. Butuh perlu perjuangan jiwa yang sungguh-sungguh dengan meminta tolong kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyatakan:
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-’Ankabut: 69)
Wallahu ta‘ala a‘lam bish-shawab.
_________________
Catatan kaki :
[1] – Lihat:
- Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, Al-Imam Al-Qurthubi, 3/221.
- Makarimul Akhlaq, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, hal. 149, 152.
- Fathul Bari, 11/309, 311
- Al-’Iffah Madhahiruha wa Tsamaruha, hal. 4
[2] – Lihat:
- Lin Nisa-i Faqath, Asy-Syaikh Abdullah bin Jarullah Alu Jarillah, hal. 60-75.
- Al-’Iffah, hal. 8-10
Sumber : http://www.asysyariah.com
Minggu, 25 Oktober 2009
kenapa STAIL tidak bisa maju (1) "Kalian salah Paham"
awalnya sih aku cuman dengar mereka ngobrol saja tetapi tiba-tiba aku ikut-ikutan nimbrung setelah mendengar perkataan salah seorang diantara mereka yang berinisial "R" berkata suatu hal yang kurang enak kudengar. kalau tidak salah dia bilang begini :"pak zainal orangnya cerdas ya, mungkin STAIL akan maju kalau dia tinggal disini," (kebetulan, pada hari sabtu kita habis mendapat materi management event dari beliau) kurang lebih itu yang diucapkannya. (kalau salah tolong dikritik ya "R")
terang saja, mendengar ucapan itu aku langsung menyanggahnya, "belum tentu!!!" kataku. kemudian aku bilang bahwa dosen tersebut hanya berorientasi pada materi (sebagaimana informasi yang dapat dari kakak semester, dan menasehatiku agar berhati-hati), dan kuterangkan juga bahwa kurang berkembangnya STAIL (sebagaimana pandangan temanku tersebut) bukan hanya terletak pada SDM yang terdapat didalamnya, akan tetapi terdapat faktor lain yang belum banyak diketahui oleh para mahasiswa. kukatakan juga bahwa ketua STAIL tidak memiliki kebijakan penuh dalam menentukan keputusan bagi kampus tersebut (semoga dugaan ini salah) kasus gedung misalnya.... dan banyak lagi
akan tetapi sungguh mengherankan, ternyata tanggapan temanku jauh dari yang kuperkirakan. Dia malah membawakan rumus pendidikan, berkembangnya suatu sistem pendidikan tidak lepas dari 3 unsur penting. 1) SDM yang mumpuni. 2) Fasilitas. dan yang ke 3 entah aku lupa. dan perbincangan kami melebar jauh entah kemana, rupanya telah terjadi kesalahpahaman diantara kami berkenaan tentang topik yang kami bicarakan.
dia tetap bersikukuh bahwa kurang berkembangnya sekolah ini karena kurangnya dana yang ada. sedangKAN menurutku TIDAK....(bersambung)
kukatakan bahwa, sejak dulu STAIL memiliki SDM yang dapat diandalkan, akan tetapi
Kamis, 22 Oktober 2009
kajian pagi ba'da shubuh plus kacang rebus
menurut panitia, dalam hal ini para asatidz, kajian ini akan terus diupayakan keberlangsungannya dengan harapan kedepannya agar para santri lebih mamanfaatkan waktunya untuk mempelajari din ini (islam).
bagaiamana tidak? mempelajari ilmu agama merupakan kewajiban utama dan pertama yang harus dipelajari oleh setiap muslim, baik laki-laki perempuan tua muda yang berkecupan maupun yang dalam kondisi ekonomi kekurangan. (sok tahu lu...)
karena hanya pemahaman agama serta pengamalan dalam kehidupan kita, yang mampu menyelamatkan kita dari panasnya siksa api neraka. na'udzubillahi min dzaalik...
semoga, kajian rutin ini dapat berlangsung dengan tertib dan para santri mampu mengikutinya dengan perasaan senang dan antusias karena sifat haus akan ilmu diin, dan dapat menghantarkan kita menjadi insan mulia baik didunia yang fana ini hingga di negeri akhirat kelak yang merupakan kehidupan kekal untuk selam-lamanya. aamiinn
Rabu, 21 Oktober 2009
kembali menggulang bahasa Arab
hafalkanlah kembali hadist Arba'in
Hadist Arba'in adalah salah satu diantara sekian banyak kumpulan hadist yang disusun oleh Imam Nawawi.
seringkali aku mendengar dari teman-teman tercinta (kucinta kalian karena Allah, semoga begitu juga kalian) tentang rindunya mereka akan bangkitnya peradaban Islam, mari kita songsong bersama dengan sungguh berta-tafaqquh fiddin- niscaya kalian rasakan peradaban Islam.
kacaunya aktivitasku
seakan tak merasa lelah, aku selalau melakukan aktivitas ini hampir setiap hari. ba'da Isya' setelah makan malam (terkadang gak makan.........) aku langsung pergi ke Lab mengerjakan apa saja (yang berkaitan dengan komputer tentunya) sampai jam 11 malam bahkan lebih. pernah suatu kali aku gak tidur sampai jam 3 malam yang akhirnya membuatku telat bangun untuk sholat shubuh. herannya,,,,,
tentunya semua berimbas sangat buruk terhadap perkembangan pendidikanqu, bagaimana tidak??? kini hafalanku mulai kocar-kacir, jarang membaca, dan lain-lain......cak amin njenengan harus tanggung jawab he heh he....
istirahat dulu.....(cari ide.)