Rabu, 28 Oktober 2009
download kitab I'rab Arbai'n An Nawawi, mau..mau...mau
permasalahanya, aku termasuk mahasiswa yang agak malas dikit, meskipun aku tahu kemampuan pemahaman bahasa arab dan otakku biasa-biasa saja yang seharusnya membuatku lebih rajin sedikit agar mampu mengejar ketinggalan.
hebatnya lagi, setiap ada tugas pasti selalu terlambat kukerjakan dan selalu kurjakan dengan tergesa-gesa (bgaiman tidak lha wong pemalas...) اللهم إني أعوذبك من الخزن و البخل....... الخ
akhirnya tiada cara lain, aku harus lembur kerjainnya....di Labkom tentunya...sambil online...dan cari-cari cara I'rab melalui internet (untung gratis..alhamdulillah kalu tidak)
setelah sekian jam browsing, berbagai macam site kukunjungi, blog kusebrangi, forum kutiliki, FB kulewati,,....akhirnya kutemukan juga salah satu kitab yang ngebahas tentang I'rab. tidak tanggung-tanggung...yang dibahas adalah kitab arba'in an nawawi yang kesohor itu.gak tunggu suwe-suwe tak download wae dan mencoba mempelajarinya (masih kaku,,,bro bahasamu...kayaknya gak ,,,,,)
lumayan..dapat dijadikan referensi sekaligus hafalan hadist....
oya bagi teman-teman yang mau download ikuti aja link dibawah ini...oke selamt belajar bahsa arab......keep spirit (halah-halah...koyok opo ae...)
http://www.saaid.net/book/open.php?cat=90&book=3869
link tersebut kuperoleh dari http://www.perpustakaan-islam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=60:irab-al-arbain-an-nawawiyah&catid=55:bahasa-arab
semoga membawa manfaat.. aamin...
............................
Selasa, 27 Oktober 2009
‘Iffah Sebuah Kehormatan Diri
Penulis : Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah
Persaingan hidup yang semakin tinggi dan keras banyak memunculkan perilaku umat yang melanggar batasan syariat. Bila perbuatan suka meminta-minta sudah bisa menyebabkan kemuliaan seseorang jatuh, maka yang lebih berat dari sekedar meminta-minta –seperti korupsi, mencuri, merampok, dsb.– lebih menghinakan pelakunya. Namun toh perbuatan tersebut semakin banyak dilakukan. Termasuk maraknya perilaku kaum wanita, hanya demi menginginkan enaknya hidup, mereka rela melakukan perbuatan yang menghilangkan kemuliaan mereka. Padahal agama ini telah menuntunkan agar mereka senantiasa menjaga kemuliaan diri mereka.
‘Iffah, sebuah kata yang pernah atau biasa kita dengar. Si Fulan ‘afif atau si Fulanah ‘afifah merupakan sebutan bagi lelaki dan wanita yang memiliki ‘iffah. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan ‘iffah itu?
Secara bahasa, ‘iffah adalah menahan. Adapun secara istilah; menahan diri sepenuhnya dari perkara-perkara yang Allah haramkan. Dengan demikian, seorang yang ‘afif adalah orang yang bersabar dari perkara-perkara yang diharamkan walaupun jiwanya cenderung kepada perkara tersebut dan menginginkannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لاَ يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتَّى يُغْنِيَهُمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ
“Dan orang-orang yang belum mampu untuk menikah hendaklah menjaga kesucian dirinya sampai Allah menjadikan mereka mampu dengan karunia-Nya.” (An-Nur: 33)
Termasuk dalam makna ‘iffah adalah menahan diri dari meminta-minta kepada manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ
“Orang yang tidak tahu menyangka mereka (orang-orang fakir) itu adalah orang-orang yang berkecukupan karena mereka ta’affuf (menahan diri dari meminta-minta kepada manusia).” (Al-Baqarah: 273)
Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu mengabarkan bahwa orang-orang dari kalangan Anshar pernah meminta-minta kepada Rasullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak ada seorang pun dari mereka yang minta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melainkan beliau berikan hingga habislah apa yang ada pada beliau. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda kepada mereka ketika itu:
مَا يَكُوْنُ عِنْدِي مِنْ خَيْرٍ لا أدَّخِرُهُ عَنْكُمْ، وَإِنَّه مَنْ يَسْتَعِفّ يُعِفّه اللهُ، وَمَنْ يَتَصَبَّرُ يُصَبِّرَهُ اللهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللهُ، وَلَنْ تُعْطَوْا عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ
“Apa yang ada padaku dari kebaikan (harta) tidak ada yang aku simpan dari kalian. Sesungguhnya siapa yang menahan diri dari meminta-minta maka Allah akan memelihara dan menjaganya, dan siapa yang menyabarkan dirinya dari meminta-minta maka Allah akan menjadikannya sabar. Dan siapa yang merasa cukup dengan Allah dari meminta kepada selain-Nya maka Allah akan memberikan kecukupan padanya. Tidaklah kalian diberi suatu pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.” (HR. Al-Bukhari no. 6470 dan Muslim no. 1053 )[1]
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan: “Dalam hadits ini ada anjuran untuk ta’affuf (menahan diri dari meminta-minta), qana’ah (merasa cukup) dan bersabar atas kesempitan hidup dan selainnya dari kesulitan (perkara yang tidak disukai) di dunia.” (Syarah Shahih Muslim, 7/145)
Menjadi wanita yang ‘afifah
Bila seorang muslim dituntut untuk memiliki ‘iffah maka demikian pula seorang muslimah. Hendaknya ia memiliki ‘iffah sehingga ia menjadi seorang wanita yang ‘afifah, karena akhlak yang satu ini merupakan akhlak yang tinggi, mulia dan dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan akhlak ini merupakan sifat hamba-hamba Allah yang shalih, yang senantiasa menghadirkan keagungan Allah dan takut akan murka dan azab-Nya. Ia juga menjadi sifat bagi orang-orang yang selalu mencari keridhaan dan pahala-Nya.
Berkaitan dengan ‘iffah ini, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh seorang muslimah untuk menjaga kehormatan diri, di antaranya:
Pertama: Menundukkan pandangan mata (ghadhul bashar) dan menjaga kemaluannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَقٌلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ
“Katakanlah kepada wanita-wanita mukminah: Hendaklah mereka menundukkan pandangan mata mereka dan menjaga kemaluan mereka…” (An-Nur: 31)
Asy-Syaikh Muhammad Amin Asy-Syinqithi rahimahullah berkata: “Allah Jalla wa ‘Ala memerintahkan kaum mukminin dan mukminat untuk menundukkan pandangan mata mereka dan menjaga kemaluan mereka. Termasuk menjaga kemaluan adalah menjaganya dari perbuatan zina, liwath (homoseksual) dan lesbian, dan juga menjaganya dengan tidak menampakkan dan menyingkapnya di hadapan manusia.” (Adhwa-ul Bayan, 6/186)
Kedua: Tidak bepergian jauh (safar) sendirian tanpa didampingi mahramnya yang akan menjaga dan melindunginya dari gangguan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تُسَافِر امرَأَةٌ إِلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ
“Tidak boleh seorang wanita safar kecuali didampingi mahramnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1862 dan Muslim no. 1341)
Ketiga: Tidak berjabat tangan dengan lelaki yang bukan mahramnya. Karena bersentuhan dengan lawan jenis akan membangkitkan gejolak di dalam jiwa yang akan membuat hati itu condong kepada perbuatan keji dan hina.
Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah berkata: “Secara mutlak tidak boleh berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram, sama saja apakah wanita itu masih muda ataupun sudah tua. Dan sama saja apakah lelaki yang berjabat tangan denganya itu masih muda atau kakek tua. Karena berjabat tangan seperti ini akan menimbulkan fitnah bagi kedua pihak. ‘Aisyah radhiallahu ‘anhu berkata tentang teladan kita (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam):
مَا مَسَتْ يَدُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَ امْرَأَةٍ إِلاَّ امْرَأَةً يَمْلِكُهَا
“Tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menyentuh tangan wanita, kecuali tangan wanita yang dimilikinya (istri atau budak beliau).” (HR. Al-Bukhari, no. 7214)
Tidak ada perbedaan antara jabat tangan yang dilakukan dengan memakai alas/ penghalang (dengan memakai kaos tangan atau kain misalnya) ataupun tanpa penghalang. Karena dalil dalam masalah ini sifatnya umum dan semua ini dalam rangka menutup jalan yang mengantarkan kepada fitnah.” (Majmu’ Al-Fatawa, 1/185)
Keempat: Tidak khalwat (berduaan) dengan lelaki yang bukan mahram. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan dalam titahnya yang agung:
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ وَ مَعَهَا ذُوْ مَحْرَمٍ
“Tidak boleh sama sekali seorang lelaki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali bila bersama wanita itu ada mahramnya.” (HR. Al-Bukhari no. 5233 dan Muslim no. 1341)
Kelima: Menjauh dari hal-hal yang dapat mengundang fitnah seperti mendengarkan musik, nyanyian, menonton film, gambar yang mengumbar aurat dan semisalnya.
Seorang muslimah yang cerdas adalah yang bisa memahami akibat yang ditimbulkan dari suatu perkara dan memahami cara-cara yang ditempuh orang-orang bodoh untuk menyesatkan dan meyimpangkannya. Sehingga ia akan menjauhkan diri dari membeli majalah-majalah yang rusak dan tak berfaedah, dan ia tidak akan membuang hartanya untuk merobek kehormatan dirinya dan menghilangkan ‘iffah-nya. Karena kehormatannya adalah sesuatu yang sangat mahal dan ‘iffah-nya adalah sesuatu yang sangat berharga.2
Memang usaha yang dilakukan untuk sebuah ‘iffah bukanlah usaha yang ringan. Butuh perlu perjuangan jiwa yang sungguh-sungguh dengan meminta tolong kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyatakan:
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-’Ankabut: 69)
Wallahu ta‘ala a‘lam bish-shawab.
_________________
Catatan kaki :
[1] – Lihat:
- Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, Al-Imam Al-Qurthubi, 3/221.
- Makarimul Akhlaq, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, hal. 149, 152.
- Fathul Bari, 11/309, 311
- Al-’Iffah Madhahiruha wa Tsamaruha, hal. 4
[2] – Lihat:
- Lin Nisa-i Faqath, Asy-Syaikh Abdullah bin Jarullah Alu Jarillah, hal. 60-75.
- Al-’Iffah, hal. 8-10
Sumber : http://www.asysyariah.com
Minggu, 25 Oktober 2009
kenapa STAIL tidak bisa maju (1) "Kalian salah Paham"
awalnya sih aku cuman dengar mereka ngobrol saja tetapi tiba-tiba aku ikut-ikutan nimbrung setelah mendengar perkataan salah seorang diantara mereka yang berinisial "R" berkata suatu hal yang kurang enak kudengar. kalau tidak salah dia bilang begini :"pak zainal orangnya cerdas ya, mungkin STAIL akan maju kalau dia tinggal disini," (kebetulan, pada hari sabtu kita habis mendapat materi management event dari beliau) kurang lebih itu yang diucapkannya. (kalau salah tolong dikritik ya "R")
terang saja, mendengar ucapan itu aku langsung menyanggahnya, "belum tentu!!!" kataku. kemudian aku bilang bahwa dosen tersebut hanya berorientasi pada materi (sebagaimana informasi yang dapat dari kakak semester, dan menasehatiku agar berhati-hati), dan kuterangkan juga bahwa kurang berkembangnya STAIL (sebagaimana pandangan temanku tersebut) bukan hanya terletak pada SDM yang terdapat didalamnya, akan tetapi terdapat faktor lain yang belum banyak diketahui oleh para mahasiswa. kukatakan juga bahwa ketua STAIL tidak memiliki kebijakan penuh dalam menentukan keputusan bagi kampus tersebut (semoga dugaan ini salah) kasus gedung misalnya.... dan banyak lagi
akan tetapi sungguh mengherankan, ternyata tanggapan temanku jauh dari yang kuperkirakan. Dia malah membawakan rumus pendidikan, berkembangnya suatu sistem pendidikan tidak lepas dari 3 unsur penting. 1) SDM yang mumpuni. 2) Fasilitas. dan yang ke 3 entah aku lupa. dan perbincangan kami melebar jauh entah kemana, rupanya telah terjadi kesalahpahaman diantara kami berkenaan tentang topik yang kami bicarakan.
dia tetap bersikukuh bahwa kurang berkembangnya sekolah ini karena kurangnya dana yang ada. sedangKAN menurutku TIDAK....(bersambung)
kukatakan bahwa, sejak dulu STAIL memiliki SDM yang dapat diandalkan, akan tetapi
Kamis, 22 Oktober 2009
kajian pagi ba'da shubuh plus kacang rebus
menurut panitia, dalam hal ini para asatidz, kajian ini akan terus diupayakan keberlangsungannya dengan harapan kedepannya agar para santri lebih mamanfaatkan waktunya untuk mempelajari din ini (islam).
bagaiamana tidak? mempelajari ilmu agama merupakan kewajiban utama dan pertama yang harus dipelajari oleh setiap muslim, baik laki-laki perempuan tua muda yang berkecupan maupun yang dalam kondisi ekonomi kekurangan. (sok tahu lu...)
karena hanya pemahaman agama serta pengamalan dalam kehidupan kita, yang mampu menyelamatkan kita dari panasnya siksa api neraka. na'udzubillahi min dzaalik...
semoga, kajian rutin ini dapat berlangsung dengan tertib dan para santri mampu mengikutinya dengan perasaan senang dan antusias karena sifat haus akan ilmu diin, dan dapat menghantarkan kita menjadi insan mulia baik didunia yang fana ini hingga di negeri akhirat kelak yang merupakan kehidupan kekal untuk selam-lamanya. aamiinn
Rabu, 21 Oktober 2009
kembali menggulang bahasa Arab
hafalkanlah kembali hadist Arba'in
Hadist Arba'in adalah salah satu diantara sekian banyak kumpulan hadist yang disusun oleh Imam Nawawi.
seringkali aku mendengar dari teman-teman tercinta (kucinta kalian karena Allah, semoga begitu juga kalian) tentang rindunya mereka akan bangkitnya peradaban Islam, mari kita songsong bersama dengan sungguh berta-tafaqquh fiddin- niscaya kalian rasakan peradaban Islam.
kacaunya aktivitasku
seakan tak merasa lelah, aku selalau melakukan aktivitas ini hampir setiap hari. ba'da Isya' setelah makan malam (terkadang gak makan.........) aku langsung pergi ke Lab mengerjakan apa saja (yang berkaitan dengan komputer tentunya) sampai jam 11 malam bahkan lebih. pernah suatu kali aku gak tidur sampai jam 3 malam yang akhirnya membuatku telat bangun untuk sholat shubuh. herannya,,,,,
tentunya semua berimbas sangat buruk terhadap perkembangan pendidikanqu, bagaimana tidak??? kini hafalanku mulai kocar-kacir, jarang membaca, dan lain-lain......cak amin njenengan harus tanggung jawab he heh he....
istirahat dulu.....(cari ide.)
Minggu, 18 Oktober 2009
jangan sembarangan mencari jodoh
Minggu, 11 Oktober 2009
MASIH SAJA BINGUNG...HEHE
mau nulis apa ya???
tentang agama (pinginya sih...) tapi masih ragu dengan pemahaman
Sabtu, 10 Oktober 2009
MASIH SAJA BINGUNG...HEHE
udah beberapa hari ini, aku gak posting(emang gk pernah). mau posting apa,,,,lha wong tiap kali ada didepanmu, aku justru bingung gak karuan. mau nulis tentang agama ilmu masih pas-pasan, mau nulis ilmu terapan, eh jarang nglakuin penelitian, mau nulis diary, aku malu ntar diketawain, mau nulis tutorial, takutnya gak bisa dipraktikan, mau nulis tentang cinta.....malah gak da pengalaman. akhirnya kuputuskan ya nulis ni aja...he he..hayo sapa mau coment???
Selasa, 06 Oktober 2009
Senin, 05 Oktober 2009
gak juga dapat
akhirnya, aku ketemu m blognya Mulyaji. dan moga aja filenya masih bagus
Shalat jamaah pada shaf awwal
harus ada target yang harus digapai, agar perjalanan ni ndak ngambang.
tadi pagi q ikut motivations week (semacam orientasi), dari kampusku.
ta
Minggu, 04 Oktober 2009
hilang sudah data orang
apa boleh buat, gara-gara data orang aku hilangkan, terpaksa aku harus bergadang.
bermula dari tawaran cak Amin untuk bantu ngeGHOST komputer SD Luqman Al hakim, peristiwa ini terjadi....
setelah ngloning, beberapa kompter dan sukses aku merasa diatas angin (maksudte....???)
tapi, justru PC yang paling penting datanya, malah aku format hDny....hilang deh....
bukanny apa sih...bukannya gak bisa balikin..tapi waktuny lama banget..
beruntung aku tahu cara restornya....
ngantuk......udah sik
hilang sudah data orang
kapan menjadi blogger sejati...
dan harus bagaimana lagi????
ntar dilanjutin
kekuranganmu itulah yang harus kau cari
Kamis, 01 Oktober 2009
yang penting asal ngeblog
dan setelah tangan ini menyentuh keyboard, tetap bingung juga mau posting apa.
akhirnya... kumulai postingan ini ( lho kan dah dari tadi.. piye tho??})
blog. emboh-emboh.
siapa saja yang baca ini..